Aksi FBTPI: Tolak Politik Upah Murah Ala Rezim Jokowi dan Menuntut CV Baranjangan Untuk Bayar Upah Buruh

- 30 November 2021, 23:33 WIB
Ilustrasi FBTPI-KPBI
Ilustrasi FBTPI-KPBI /

SUARA HALMAHERA- Federasi Buruh Transportasi Pelabuhan Indonesia, (FBTPI), menggelar aksi demonstrasi memprotes Upah Murah yang dimainkan oleh rezim Jokowi. Aksi tersebut bertajuk Tolak Politik Upah Murah Ala Rezim Jokowi dan Segera Bayar Upah Selama 3 Bulan 72 Buruh CV. Branjangan Sub Kontraktor PT. Zhong Hai Rare Mining Berlokasi di Weda Utara Halmahera Tengah Maluku Utara Aksi tersebut di mulai pada pukul 11.10 WIT di Kantor Disnaker Provinsi Maluku Utara.

Setibanya di kantor masa aksi mulai merapikan barisan, aksi pun di mulai, saling bergantian selama satu jam. Koordinator lapangan mengatakan, bahwa masa aksi sempat brifing pegawai Disnaker. Namun hasilnya Kepala Dinas dan beberapa pegawai sedang di luar Kota Ternate seraya menghadiri Ulang tahun KOPRI.

"Hingga meminta massa aksi untuk ditunda saja, agar besok baru datang lagi." katanya.

Korlap menmbahkan putusan dan penjelasan pegawai Disnaker rupanya memicu amarah massa aksi, karena bagi massa aksi ini bukan kali pertama aksi, tapi sudah yang ke dua kali bagi masa aksi ini sebuah kesengajaan.

"sebab jauh hari surat pemberitahuan aksi sudah kami masukkan, yang mestinya pihak Kepolisian harus berkordinasi dengan Disnaker bahwa akan ada aksi di hari Senin, 29 November 2021." pungkasnya.

Masa aksi terus menggelegar orasi tanpa henti, dan meminta agar Kepala Dinas terkait harus segera hadir untuk hering bersama massa aksi, mereka pun mendapat respon dari pegawai Disnaker bahwa Kepala Dinas akan tiba pukul 14.00 berangkat dari Sofifi Ibu Kota Provinsi Malut menuju Kota Ternate.

Namun keterlambatan kordinasi oleh pihak disnaker massa aksi mulai resah dan geram mereka menarik papan nama Disnaker tepat di depan Kantor sebagai bentuk protes serta berujung adu mulut antar massa aksi dan pegawai Disnaker.

Juga turut terlibat beberapa anggota intel yang mengatasnamakan pihak keamanan dalam adu mulut tersebut. Mereka tidak memedulikan apa yang disampaikan oleh Disnaker dan Intel dan tetap menggelorakan aksinya Pukul 13.09 WIT saat dua anggota Polantas tiba di lokasi aksi, berjaga -jaga tak lama berselang 40 menit Pegawai dari Disnaker tiba di lokasi aksi dan meminta menghentikan orasi sementara untuk segera melakukan hering dengan massa aksi. Hering di gelar melibatkan 10 orang dari massa aksi.

Baca Juga: Undang-undang Cipta Kerja Berpihak Pada Kaum Kapitalis Akan Menjadi Senjata Makan Tuan!

Halaman:

Editor: Tahty Balasteng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah