Network
SUARA HALMAHERA- Memperingati hari Sumpah Pemuda aksi massa yang tergabung dalam aliansi Komite Setral Gerakan Rakyat, (SEGERA) Kota Ternate menggelar aksi Longmars.
Aksi tersebut bertajuk, Satu Tahun Omnibuslaw, Maluku Utara Punah. Pasalnya satu tahun sudah disahkannya UU OMNIBUSLAW kran kebebasan berekspresi dan berdemokrasi mengalami tekanan. Hal ini disampaikan oleh Kordinator lapangan (Isnain) saat diwawancarai pada tanggal 28 Oktober 2021.
Ia juga menyatakan, tindakan-tindakan represif yang dilakukan seperti pembubaran paksa ketika domonstrasi bahkan kriminalisasi.
Baca Juga: Cinta Laura, Negara Harus Memberikan Perlindungan Terhadap Penyintas Kekerasan Seksual
Tak hanya itu setelah disahkanya UU Omnibuslaw, UU sapu jagat raya membuat posisi kaum buruh semakin rentan.
"karena mereka membuka karpet merah bagi ekspolitasu bisnis ekstraktif, perempasan hak atas tanah yang kian masif" katanya.
Ia bilang kini sumber daya alam menjadi habs karena dibabat habis secara membabi buta oleh perusahan yang menanam sahamnya. Hal ini tentu berdampak pada iklim investasi di Maluku Utara yang merupakan slah satu daerah pemberi konstribusi terhadap APBN negara terbesar saat ini.
"Ini merupakan persoalan yang harus dijawab oleh pemuda hari ini, untuk itu penuda harus mengkonsuldasikan gagasannya yang progres untuk stregeti jangka panjang" tegasnya.
Baca Juga: Arkeolog Sebut Halmahera Berperan Penting Dalam Sejarah Nusantara Transisi Era Prasejarah Ke Modern
