SUARA HALMAHERA – Inilah beberapa peristiwa penting yang punya pengaruh besar terhadap kehidupan sosial, ekonomi, politik Moloku Kie Raha.
Moloku Kie Raha adalah sebuah konfederasi 4 kerajaan besar di Maluku, yakni Ternate, Tidore, Jailolo dan Bacan, berikut ni peristiwa penting yang terjadi pada bulan di daerah Moloku Kie Raha.
Pada saat ini Maluku Kie Raha lebih merujuk pada wilayah kekuasaan 4 kerajaan tersebut, pada artikel ini penyebutan Moloku Kie Raha merujuk pada wilayah kekuasaan.
Baca Juga: Kapita Rubohongi Panglima Kepercayaan Sultan Babullah Penguasa 72 Pulau
Pada era penjajahan, antara tahun 1400 hingga 1800 wilayah ini menjadi ladang penjajah untuk merebut 2 komoditas rempah, yakni cengkeh dan pala.
Setiap bulan , kapal rempah milik Portugis akan tiba di Ternate, pelabuhan talangame untuk mengangkut rempah.
Selain penjajahan, 4 kerajaan tersebut melakukan beberapa manuver untuk memperkuat supremasi mereka.
Berikut ini peristiwa penting yang terjadi pada bulan di bumi Moloku Kie Raha.
27 Oktober 1536 kedatangan Antonio galvao
Pada 27 1536, Antonio Galvao tiba di Ternate, menduduki jabatan baru sebagai Gubernur Portugis.
Setibanya di Ternate, dia langsung disambut dengan seruan perang 4 aliansi Moloku Kie Raha, Ternate, Tidore, Jailolo dan Bacan.
Armada laut Galvao diperintahkan oleh Kapten Fernao Henriqies
Semnetara pasukan aliansi Moluku KieRaha dipimpin oleh Kapita Laut Tidore, Kaicil Rade.
Oktober 1593 Gomez Perez Das Marinas dibunuh
Setelah sultan babullah meninggal dunia, Ternate dianggap lemah, Spanyol mencoba memanfaat kelemahan tersebut untuk kembali menaklukkan Ternate.
Gubernur Jenderal Spanyol Gomez Perez Das Marinas, kala itu dirinya sedang mempersiapkan sebuah ekspedisi untuk menaklukkan Ternate, dari Manila, Filipina.
Namun sayangnya sebelum armada itu berangkat terjadi penyusupan dan Gomez Perez Das Marinas dibunuh di atas kapal.
Oktober 1627 Kapita Laut Ali Menaklukkan Pedangan Makassar di Leitimor
Ketika sultan Hamza berkuasa, negeri-negeri yang dulunya ditaklukkan oleh sultan Babullah dan berada di bawah kesultanan Ternate, satu persatu mulai memberontak.
Sultan Hamza membentuk sebuah ekspedisi pengamanan, yang langsung di pimpin oleh Kapita Laut Ali
Pada bulan 1627 tahun yang sama, Kapita Laut Ali dan armadanya mendarat di Leitimor untuk menumpas pemberontak orang lokal yang dibantu pedagang Makassar.
Kapita Laut Ali berhasil meredakan pemberontakan dengan sebuah negosiasi damai.
Kaputa laut ali menghadiahkan uang sebanyak 2000 ringgit, sejumlah pakaian dan gong pada masyarakat Leitimor.
12 Oktober 1676 Sibori Amsterdam Melepas Kekuasan Ternate di Maluku tengah
Pada 12 1676 sebuah perjanjian ditandatangani oleh oleh sultan Sibori Amsterdam dengan VOC
Isi dari perjanjian itu salah satunya adalah mengangkat penguasa khusu di Buru, Ambalau, Buano, dan Kelang.
Hal tersebut membuat supremasi Ternate kian tergerus di wilayah Maluku tengah dengan adanya penguasa khusus yang mengabdi pada VOC
Inilah awal mula VOC mulai berkuasa sepenuhnya di wilayah Maluku.
Oktober 1581 Dos Reis Mogos. akhir jabatan kapten benteng pertama
Sebuah benteng bernama Dos Reis Mogos dibangun di wilayah kekuasaan Tidore.
Pada bulan 1581 terjadi pergantian kapten benteng yang pertama sejak diresmikan pada 1578.
Kala itu Diego de Azambuya de Melo turun jabatan dan digantikan oleh Alvaro de Castro
2 Oktober 1687, Sultan Saifuddin Wafat Karena Penyakit Lepra
Sultan Tidore termasyhur setelah Nuku wafat pada 2 1687 karena lama menderita penyakit Lepra.
22 Oktober 1894 Tidore Melepas Papua pada Belanda
Pada 22 1894, Sultan Ahmad Kawiuddin Alting dari perwakilan kesultanan Tidore menyepakati sebuah perjanjian dengan Belanda.
Perjanjian tersebut adalah melepas wilayah kekuasaan Tidore yang ada di Papua pada Belanda.
Demikian beberapa peristiwa penting yang terjadi di bumi Moloku Kie Raha pada bulan .***