Bagian I : Kenapa Investasi Kawasan Industri Baru IWIP Gagal Sejahterakan Masyarakat?

- 16 Oktober 2021, 19:20 WIB
PT IWIP: Lowongan Kerja Bulan Agustus 2021
PT IWIP: Lowongan Kerja Bulan Agustus 2021 /Facebook PT IWIP/

“ Ada sumber mata air di areal perusahaan seperti sungai go,mei, akejira dan sungai kobe. Sumber air tersebut sebelum ada perusahaan di komsumsi oleh warga. Ketika ada perusahaan sudahtidak bisalagi dikomsumsi akibat sudah tercemar” Ramli.

Kondisi demikian merupakan bentuk kongkrit dari investasi tambang yang digembar-gemborkan oleh elit politik-bisinis membawa kesejahteraan bagi rakyat, kenyataannya justru semakin memperburuk masyarakat dari sisi ekonomi, kebudayaan serta ekologis.

Baca Juga: Ibu Kota Negara Baru Masalah Lama

Kenyataan di Halmahera Tengah merupakan bentuk dari akumulasi primitif, perampokan dan perampasan dilakukan investasi tambang melalui dukungan pemerintah maupun aparat kemanan.

“Tujuan dari akumulasi primitif tak lain adalah memisahkan produsen indpendennya, terutama para petani, dari alat produksi mereka (Tanah) melalui perampasan dan mengingkari hak-hak petani (Termasuk Hak-hak Adat) atas tanah, sehingga kapitalis dapat memonopoli alat produksi. Dengan merampas alat produksi para petani, nelayan, atau produsen bersekala kecil, maka tenaga kerja mereka menjadi terbuka untuk dijual kepada klas kapitalis dalam proses akumuluasi  capital. Mereka kemungkinan terintegrasi sebagai tenaga kerja murah, setelah kehilangan alat produksi. Dengan demikian akumulasi primitif merupakan proses historis pembentukan klas proletariat.” Karl Marx.

Setelah disnigkirkan dari ruang hidup, ekologi di cemari-hancur, masyarakat Halmahera Tengah dipaksa untuk menjadi buruh (proletariat) Kawasan Industri Baru PT.IWIP. Masyarakat lain yang tidak mau bekerja sebagai buruh di PT.IWIP,  ada yang menjadi lumpen proletariat ataupun membuka usaha-usaha kecil dari uang hasil menjual tanah. Lantas bagaimana kondisi mereka setelah bertransformasi menjadi proletariat? ***

 

 

Halaman:

Editor: Ali Akbar Muhammad


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah