Baca Juga: Tindakan Represif Kepolisian Dalam Mengamankan Massa Aksi Ramai Diprotes Warganet
"Harga domestik untuk minyak kedelai, minyak kacang tanah dan minyak colza akan naik karena meskipun permintaan secara keseluruhan tetap normal, minyak sawit, sumber pasokan utama, menurun," kata Chen Hao, seorang orang dalam industri grosir dan eceran biji-bijian yang berbasis di Shanghai.
Diketahui dari situs perdagangan komoditas China, Beijing rutin melakukan impor 258.300 ton minyak sawit dari Indonesia dan 242.800 ton dari Malaysia pada kuartal pertama 2022, di mana masing-masing menyumbang sekitar 52 persen dan 48 persen dari total impor China
Sejak larangan yang dikeluarkan Indonesia, ketergantungan China terhadap impor minyak sawit begitu terlihat jelas.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Global Times, menurut pandangan pakar, akibat dari larangan itu akan mempengaruhi China, di mana minyak kacang tanah akan menjadi bahan pokok pengganti yang dibutuhkan masyarakat.
Terlebih, di kalangan masyarakat China akan muncul lonjakan biaya dari proses proses produksi makanan, yang juga dampak dari larangan yang dikeluarkan Indonesia.
"Kesenjangan pasokan kelapa sawit pasti akan meningkatkan permintaan kacang tanah," kata Chen.
Baca Juga: Ibu Kota Negara Baru, Rocky Gerung: Indonesia akan bangkrut karena bikin mercusuar itu