Sejarah: Doktrin Mao Zedong untuk Bangun Radar LPAR buat China Makin Kokoh, Bahkan Kalahkan AS

- 20 April 2022, 13:48 WIB
Mao Zedong dan doktrin pertahnan china dalam menghadapi perang Nuklir
Mao Zedong dan doktrin pertahnan china dalam menghadapi perang Nuklir /Foto: PublicDomainPictures/

SUARA HALMAHERA – Doktrin mantan Presiden China Mao Zedong dalam mengembangakan teknologi anti rudal untuk negaranya dianut Beijing hingga saat ini

Sebagai seorang kepala negara China, Mao Zedong juga dikenal dengan filsafatnya.

Salah satu doktrin Mao Zedong untuk China yang mempunya impack besar saat ini adalah tentang teknologi anti rudal atau radar peringatan dini alias Large Phased Array Radar (LAPR)

Baca Juga: Sadis, Radar Peringatan Dini China Dibangun Hanya dalam 2 Tahun Mampu Mendeteksi Rudal Balistik

“Jika ada tombak, pasti ada tameng,” demikian Filosofi dari Mao Zedong dilansir dari Eurasia Times 20 April 2022

Hal tersebut diungkapkan saat China dihantui dengan teror senjata nuklir dari musuh-musuhnya.

Mao yang masih punya pengaruh kuat di China, menyarankan untuk membangun sistem peringatan dini atau LPAR demi bisa mendeteksi jika ada serangan Nuklir

Baca Juga: Tindakan Represif Kepolisian Dalam Mengamankan Massa Aksi Ramai Diprotes Warganet

Baca Juga: Tangkap 4 Orang yang Perkosa Biawak, Polisi Hutan Bingung Mau Pake Hukum Apa untuk Menjerat Pelaku

Beijing kemudian berinfestasi besar-besaran untuk mebangun teknologi LPAR tersebut dengan proyek yang bernama ‘proyek 640’

Akhirnya pada tahun 1974 radar peringatan dini pertama dikenal dengan LPAR 7010 berhasil rampung dan beroperasi.

LPAR 7010 berdiri di Gunung Huangyang di Provinsi Hebei, dikelola oleh Angkatan Udara China.

Radar peringatan dini ini bertujuan untuk “mengantisipasi Rudal Balistik atau BMEW dari pasukan strategis Rusia kepada Angkatan Udara China,” tulis Eurasia Times

Radar LPAR canggih pertama buatan Beijing ini bahkan bisa memprediksi jatuhnya stasiun luar angkasa AS Skylab tahun 1979 di Samudera Hindia

Selain itu LPAR 7010 juga memiliki data-data jatuhnya satelit nuklir Kosmos 954 buatan Uni soviet diatas Kanada

Serta LPAR 7010 juga bisa mendeteksi rudal balistik yang diluncurkan oleh Uni Soviet ke arah Pasifik di era perang dingin

Pengaruh doktrin Mao Zedong

Setelah berpuluh tahun melakukan investasi di bidang radar peringatan dini kini Beijing berhasil membuat prestasi besar.

Pengaruh doktrin militer Mao Zedong dinilai berhasil membawa Beijing mengembangkan teknologi canggih

Institut Penelitian Teknologi Elektronik Nanjing China adalah salah satu organisasi utama untuk pengembangan LPAR.

Informasi terbaru dari Citra satelit komersial dari Maxar Technologies, yang diterbitkan di Google Earth Beijing punya radar peringatan dini tercanggih yang baru.

Radar LPAR terbaru ini dibagun pada 2019 silam dan rampung di 2022 ini berlokasi di di situs puncak gunung di Kabupaten Yiyuan, Provinsi Shangdong, sekitar 70 mil tenggara ibu kota provinsi Jinan.

Radar LPAR susunan baru menghadap ke arah timur laut, bisa mendeteksi rudal balistik dari Korea Utara dan Selatan, sebagian besar Jepang.

Spesialnya lagi juga bisa mendeteksi Rudal balistik milik AS di mana saja mempertahankan pangkalan militernya dan bahkan sebagian wilayahnya Timur Jauh Rusia.

Bahkan Radar LPAR terbaru ini diklaim kemampuanya melebihi kemampuan radar AN/FPS-115 milik Amerika

Saat ini Beijing punya 4 LPAR, berikut penempatannya

Radar peringatan dini di Provinsi Shangdong (antisipasi serangan AS, Rusia timur, Jepang, Korea)

Radar peringatan dini di Provinsi Zhejiang (antisipasi serangan Jepang, Korea, dan Taiwan)

Radar peringatan dini di Provinsi Heilongjiang (antisipasi serangan Jepang, Korea, dan Taiwan)

Radar peringatan dini Provinsi Xinjiang (antisipasi serangan India)

Radar di Provinsi Xinjiang dikenal bernama Korla, Korla LPAR telah digunakan secara luas selama uji coba senjata anti-satelit (ASAT) China dan senjata luncur hipersonik.

Radar di provinsi Provinsi Heilongjiang dan Zhejiang  juga dikenal sebagai LPAR di Lin'an

LPAR Lin'an Menggunakan teknologi array fase aktif X-band dan memiliki jangkauan sekitar 4.000 kilometer untuk target 10 meter persegi.

LPAR di Lin'an menyampaikan informasi ke sistem intersepsi Hongqi-19 melalui sistem kontrol, sehingga rudal dapat meluncurkan dan menghancurkan target yang masuk.

Selain peringatan dini rudal balistik dari negara musuh, LPAR juga digunakan untuk keperluan misi luar angkasa.

Teknologi LPAR China yang mampu menandingi radar buatan AS mencatat betapa doktrin Mao Zedong tentang pertahanan berhasil diadaptasi oleh Beijing di era Modern.***

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: Eurasian Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x