Namun tanggapan Indonesia adalah bahwa pengeboran tidak akan pernah berhenti karena itu adalah hak kedaulatan Indonesia.
Beberapa kapal dari kedua belah pihak telah berhadapan di perairan blok tuna selama beberapa bulan.
Raksasa energi milik negara Rusia ZARUBEZHNEFT memiliki setengah dari blok tuna.
Media Rusia melaporkan bahwa pengeboran dua sumur eksplorasi di blok tuna dibiayai oleh perusahaan minyak luar negeri.
Saham di blok tuna dulunya dimiliki sepenuhnya oleh PREMIER OIL di Inggris," lanjut media berbahasa mandarin tersebut.*** (Zulaika Rizkia/Zona Jakarta.com)