Turki Lindungi Rahasia  Militer Rusia, Menolak Berikan ke AS dan Ukraina

- 26 Maret 2022, 16:10 WIB
Turki tolak permintaan AS terkait transfer teknologi Rudal S 400 milik Rusia
Turki tolak permintaan AS terkait transfer teknologi Rudal S 400 milik Rusia /

“Kita tidak bisa mengesampingkan ini. Ketika saya mengatakan ini kepada (Presiden Prancis Emmanuel) Macron, dia menjawab, 'Anda benar.' Jadi tidak ada yang harus dilakukan. Kita harus peka dalam hal ini," kata Recep Tayyip Erdogan.

"Pertama, saya tidak bisa membiarkan orang-orang saya kedinginan di musim dingin. Kedua, saya tidak dapat memulai kembali industri kita sepenuhnya. Kita harus melindungi mereka. Kami adalah negara bagian, kami memiliki 85 juta orang. Kami harus memenuhi semua kewajiban," kata Erdogan.

“Kami juga mengevaluasi beberapa sanksi PBB, tetapi jangan lupa bahwa kami tidak dapat mengesampingkan hubungan kami dengan Rusia,” kata pemimpin Turki itu kepada wartawan di pesawat sekembalinya dari Brussel.

"Ada diskusi tentang melakukan transaksi dalam rubel, yaitu, dalam mata uang nasional mereka sendiri. Kami telah mengusulkan ini ke Rusia, kami telah mengatakan bahwa mungkin untuk melakukan transaksi menggunakan rubel dan lira Turki. Sekarang kami sepenuhnya terbukti benar," kata Hurriyet mengutip Erdogan pada hari Jumat.

Pekan lalu, juru bicara kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan bahwa meskipun Turki memahami posisi sekutunya mengenai Rusia, Ankara percaya bahwa pihaknya harus mempertahankan jalur komunikasi terbuka dengan Moskow.

"Jika semua orang membakar jembatan komunikasi dengan Rusia, siapa yang akan berbicara dengan mereka?" kata Kalin mengatakan kepada surat kabar Turki Star.

Dia menambahkan bahwa Turki harus mencoba memahami masalah keamanan Moskow.

Pada tanggal 23 Maret, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan mentransfer pembayaran untuk pasokan gas ke negara-negara yang tidak bersahabat ke dalam rubel.

Hal itu menunjukkan bahwa tidak masuk akal untuk memasok barang-barang Rusia ke UE dan AS dan menerima pembayaran dalam mata uang mereka.*** (Rizki Laelani - PIkiran Rakyat)

Halaman:

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah