Suara Halmahera - Munculnya rangkaian bencana alam gempa bumi akibat kegiatan seismik di beberapa daerah di Indonesia mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan.
Salah satunya adalah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Lembaga negara dibawah pimpinan Megawati Soekarno Putri tersebut merasa perlunya kolaborasi berbagai pihak untuk memetakan dan mendeteksi munculnya sesar baru di tanah air.
Dilansir dari Antara, Pakar gempa bumi dan tsunami BRIN Danny Hilman Natawidjaja mengatakan bahwa tidak mudah untuk mendeteksi kemungkinan kehadiran sesar aktif sekaligus memprediksi karakternya.
Baca Juga: Libur Akhir Tahun, Lalamove Prediksi Pengiriman Hampers Naik 30 Persen
Namun, Langkah tersebut harus segera dilakukan demi memperkuat upaya mitigasi ketika bencana alam tersebut terjadi.
"Tidak mudah memetakan seluruh sesar aktif di Indonesia karena jumlahnya ratusan. Walaupun sudah cukup banyak yang sudah kita petakan sumber-sumber gempa itu, tapi masih banyak yang belum kita petakan," kata Danny dalam diskusi Belajar dari Gempa Bumi Cianjur, Apa yang Harus Kita Waspadai, di Jakarta, Jumat.
Danny menuturkan sesar aktif bisa dipetakan dengan seakurat mungkin, namun butuh sinergi dan kolaborasi para pemangku kepentingan dan ahli lintas bidang keilmuan dan institusi.
Baca Juga: 5 Hero Mobile Legends Tersakit untuk Ciduk Musuh, Dijamin Langsung Instant Kill
Melalui kegiatan riset, pemetaan akurat dilakukan untuk mengetahui lokasi sumber gempa, memperkirakan besar kekuatan gempa yang dihasilkan oleh sesar aktif, dan siklus perulangan gempa. Dengan informasi tersebut, perkiraan risiko mitigasi bencana dapat disiapkan dengan lebih baik.