Guna Percepat Pemulihan Korban, Pengusaha Cianjur Pinjamkan Lahan Pribadinya ke PMI

- 30 November 2022, 01:14 WIB
Relawan PMI Cianjur, Jawa Barat, menyerahkan jasad Raehan (9) warga Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur, pada pihak keluarga setelah ditemukan tim SAR gabungan, pada Jumat, 14 Oktober 2022.
Relawan PMI Cianjur, Jawa Barat, menyerahkan jasad Raehan (9) warga Desa Babakan Karet, Kecamatan Cianjur, pada pihak keluarga setelah ditemukan tim SAR gabungan, pada Jumat, 14 Oktober 2022. /ANTARA/Ahmad Fikri

Suara Halmahera - Sebagai bencana alam yang menelan korban paling banyak tahun 2022 ini, Gempa Cianjur menyedot banyak perhatian dari seluruh tanah air. Aksi mulia para dermawan terus berdatangan ke tempat musibah Gempa Cianjur. 

Kali ini adalah aksi mulia Hendrik, seorang pengusaha lokal yang meminjamkan tanah seluas 1,5 Hektare untuk dijadikan sebagai posko terpusat Palang Merah Indonesia (PMI).

Dilansir dari Antara, Hendrik mengatakan langkah tersebut adalah bentuk dukungan terhadap upaya yang dilakukan PMI dalam memberikan pelayanan kemanusiaan kepada penyintas gempa di Cianjur.

Baca Juga: Gempa Cianjur: Kemenkes Laporkan 5 Pengungsi Alami Gangguan Jiwa

"Kami hanya bisa meminjamkan tempat untuk posko semoga dapat bermanfaat dalam meringankan beban saudara kami yang menjadi korban gempa di Cianjur," katanya pada Selasa (29/11/2022).

Menanggapi hal tersebut, Koordinator Lapangan Tanggap Darurat Bencana PMI Cianjur, Fajar Aciana di Cianjur Selasa, mengatakan lahan seluas 1,5 hektare itu, akan dijadikan posko terpusat PMI yang menyediakan seluruh pelayanan untuk warga termasuk membangun rumah sementara di sejumlah desa.

"Sesuai petunjuk PMI pusat, posko ini nantinya menyediakan berbagai layanan kemanusiaan termasuk dapur umum untuk penyintas dan relawan. Rumah sakit darurat akan melayani pengobatan dan rawat jalan bagi penyintas yang tidak mendapat ruangan di rumah sakit," ungkap Fajar, Selasa (29/11/2022).

Baca Juga: Update Gempa Cianjur: Kodim Ungkapkan Jumlah Pengungsi Capai 108.702 Jiwa

Fajar turut mengatakan rumah sakit darurat yang dimaksud akan ditangani tenaga medis mulai dari dokter, perawat dan bidan dari rumah sakit PMI di sejumlah kota di Indonesia.

"Kami juga berkoordinasi dengan Dinkes Cianjur, terkait pendirian rumah sakit darurat," katanya.

Posko terpusat tersebut akan melayani pendistribusian air bersih untuk posko pengungsian dan perkampungan warga terdampak di Kecamatan Cugenang dan Cianjur serta kecamatan lain yang membutuhkan, termasuk layanan ambulans gratis untuk kebutuhan warga penyintas gempa.

Baca Juga: Update Kasus Gagal Ginjal Anak, Bareskrim Polri Ungkap Kemungkinan Bertambahnya Tersangka

"Tercatat 17 tangki air sudah mendistribusikan lebih dari 500 ribu liter air bersih ke 50 posko pengungsian yang tersebar di Kecamatan Cugenang dan Cianjur. Untuk layanan ambulans terdapat 22 unit ambulan dari kabupaten/kota yang tergabung di posko terpusat," katanya.

Pokso terpusat PMI itu telah mendapat dukungan dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) yang juga memiliki program pembangunan hunian sementara dan pemulihan ekonomi untuk warga korban gempa.

Untuk diketahui, sebelumya jumlah total pengungsi per 29 November 2022 mencapai 108.720 dengan rincian pengungsi laki-laki 52,987 dan pengungsi perempuan 55,733 jiwa.

Sementara itu, korban hilang pasca gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur bertambah menjadi 13 orang. 

Sedangkan jumlah korban luka berat bencana alam ini yang masih dirawat di Rumah Sakit di wilayah Cianjur mencapai 68 orang. Terdapat 326 orang diketahui telah meninggal dunia akibat bencana alam ini.***

Editor: Mohamad Rizky Djaba

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x