Banjir Semakin Sering di Kalimantan, Pemerintah: Tidak akan Ada Banjir di IKN 100 Tahun Mendatang

- 6 November 2022, 16:52 WIB
Ilustrasi Banjir
Ilustrasi Banjir /Pixabay @hans/

"Penyebab banjir selama ini di wilayah IKN antara lain curah hujan tinggi, pengaruh pasang surut air laut, bottleneck pada gorong-gorong jembatan dan jalan provinsi, serta kondisi topografi cenderung datar," katanya.

Tercatat, ada lima sungai di Kecamatan Sepaku yang mengakibatkan banjir 2 sampai 3 kali setiap tahunnya.

Baca Juga: Kominfo Bagi-bagi STB Gratis? Simak Langkah-langkahnya Berikut.

Untuk mengendalikan bencana ini, pihaknya sampai 2024 akan terus melakukan penurapan dan normalisasi sungai sepanjang 25 kilometer, serta memperlancar bottleneck di setidaknya di lima titik.

"Pengendalian banjir juga dilakukan dengan cara peninggian tanggul sungai, serta membuat bendungan," katanya.

Kegiatan dilanjutkan program jangka panjang 2024-2045 dengan membangun tampungan retensi banjir sesuai rencana induk pengendalian banji daerah aliran Sungai Sanggai.

Baca Juga: Siaran TV Analog dalam Proses Penutupan, Berikut Daftar Set Top Box Murah dan Berkualitas.

Sementara bendungan-bendungan yang dibangun untuk menangkal banjir ini seperti Bendungan Sepaku Semoi, di Kabupaten Penajam Paser Utara yang bakalan memiliki luas genangan sekitar 280 hektare, dengan tinggi 25 meter dari fondasi, panjang 450 meter.

Manfaat dari bendungan itu antara lain dapat mereduksi banjir hingga 55,26 persen, menciptakan air baku 2.500 liter per detik, hingga bisa menjadi potensi daerah wisata  baru.***

Halaman:

Editor: Mohamad Rizky Djaba

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah