Pada saat ini, publik mendesak agar pihak kepolisian maupun TGIPF (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta) untuk menyelidiki pihak yang memberikan instruksi menembakkan gas air mata.
Namun, hasil penyelidikan Kompolnas menyebutkan jika tidak ada komando untuk menembakkan gas air mata dalam apel yang dilakukan oleh aparat keamanan.
Menanggapi hasil penyelidikan Kompolnas, mantan sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu kemudian mempertanyakan kinerja lembaga tersebut.
"Prof @mohmahfudmd yth, kompolnas kok blm bisa menemukan siapa yg berikan perintah penembakan gas air mata, padahal ini pekerjaan paling gampang : tanya pelakunya siapa yg perintahkan," kata Said Didu.
Bahkan, Said Didu membandingkan hal tersebut dengan pengetahuan yang dimiliki anak kecil.
"Anak kecil pun bisa lakukan hal seperti itu," ujar Said Didu
Kini desakan untuk mengungkap sosok yang beri perintah penembakan Gas Air Mata ke tribun Kanjuruhan terus digulirkan.**** (Christina Kasih Nugrahaeni - Pikiran Rakyat)