Pakar India Klaim Indonesia Bisa Pecundangi China Soal Natuna Utara, Ucapnya Mereka (Indonesia) Cerdik

- 12 Juni 2022, 20:13 WIB
TNI AL Makin Digdaya, Penjaga Natuna, KRI Halasan 630 Dipasangi PT PAL Rudal Exocet 40mm B3
TNI AL Makin Digdaya, Penjaga Natuna, KRI Halasan 630 Dipasangi PT PAL Rudal Exocet 40mm B3 /MBDA Systems/Zona Jakarta.com/MBDA Systems

"Anjungan, juru radar melaporkan, kontak radar kapal coast guard China jarak 6 way 5 mil, baringan 080, posisi kapal mengapung," ujar juru radar KRI Imam Bonjol 383 TNI AL dalam video yang diunggah.

Tak lama anggota TNI AL lainnya memberikan peringatan kepada kapal coast guard China menggunakan bahasa Inggris untuk meninggalkan laut Natuna yang merupakan ZEE Indonesia.

"Dalam menjaga kedaulatan laut Nusantara, KRI Imam Bonjol 383 melaksanakan hailing contact terhadap kapal China Coast Guard Haijing 5202 dan Kingwu 5206 yang telah memasuki Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia di perairan Laut Natuna.

Dalam komunikasi ini, personel KRI Imam Bonjol 383 meminta kapal China, coast guard tersebut untuk segera meninggalkan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia," ujar narator dalam video yang diunggah TNI AL.

Baca Juga: Bhayangkara FC vs Persebaya: Profil Kapten Indra Kahfi dan Alwi Slamat

Dikutip Zonajakarta.com dari BBC, Indonesia mengambil langkah berani pada tahun 2017 lalu dengan  mengganti nama zona ekonomi eksklusif di bagian utara Kepulauan Natuna menjadi Laut Natuna Utara, beberapa di antaranya berada dalam sembilan garis putus-putus yang diklam oleh China, yang dianggap sebagai niat untuk menantang Klaim kedaulatan Tiongkok di Laut Cina Selatan.

Media China, 163.com dalam artikelnya terbiatan 12 September 2019 merasa heran dengan langkah Indonesia yang mengganti nama Laut China Selatan.

"Indonesia baru-baru ini mengganti nama zona ekonomi eksklusif yang terletak di bagian Laut Cina Selatan sebagai 'Laut Natuna Utara'," tulis 163.com seperti dikutip Zonajakarta.com.

Langkah berani Indonesia itu bahkan dianggap berbanding terbalik dengan negara-negara lain yang mulai tunduk pada China.

"Sikap Indonesia yang berkembang di kawasan itu—termasuk rencana untuk membangun persenjataannya di Kepulauan Natuna yang bertetangga dan mengerahkan kapal perang angkatan laut—datang ketika klaim teritorial luas negara-negara lain terhadap China di Laut China Selatan berubah menjadi lebih tunduk," tulis 163.com.

Halaman:

Editor: Laode Sarifin

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah