Sebanyak 33 Gubernur Mendadak Batalkan Berkemah Bersama Presiden Jokowi, Begini Kritik Menohok Rocky Gerung

- 15 Maret 2022, 22:28 WIB
Kolase foto Jokowi dan Rocky Gerung
Kolase foto Jokowi dan Rocky Gerung /Instagram/jokowi/tangkapan layar/kanal YouTube ILC/Isu Bogor.com/

SUARA HALMAHERA – Acara Kemah Nasional yang digelar oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kalimantan Timur turut mengundang gubernur seluruh Indonesia pada Senin, 14 Maret 2022 kemarin.

Dalam Kemah Nasional tersebut sebanyak 33 gubernur hadir dalam acara tersebut dan sebanyak 6 gubernur tidak sempat hadir dalam acara yang diselenggarakan oleh Presiden Jokowi di IKN Nusantara.

Namun 33 gubernur yang hadir batal tersebut berkemah bersama dengan Presiden Jokowi di IKN Nusantara.

Menanggapi hal ini pengamat politik Rocky Gerung ikut berkomentar mengenai sikap dari 33 gubernur yang mendadak memutuskan batal kemah di titik nol IKN Nusantara tersebut.

Rocky Gerung menyebut bahwa 33 gubernur yang batal berkemah tersebut, menjadi sebuah pertanda bahwa Presiden Jokowi tak bisa mengantisipasi hati Nurani publik.

Artikel yang sama sebelumnya pernah terbit dengan judul : 33 Gubernur Batal Kemah di Titik Nol IKN, Rocky Gerung: Presiden Nggak Bisa Mengantisipasi Hati Nurani Publik

Lebih lanjut lagi Alumnus Universitas Indonesia yang sekarang berprofesi sebagai pengamat politik, Memberikan penilainya bahwa keputusan 33 gubernur yang akhirnya batal kemah di titik nol IKN dianggap publik sebagai peristiwa antiklimaks.

"Presiden nggak bisa mengantisipasi lagi yang disebut sebagai hati nurani publik. Nah ini yang terjadi, sehingga orang menganggap bahwa ini suatu peristiwa antiklimaks tuh," kata Rocky Gerung seperti yang dilansir dari Kabar Besuki.com pada Selasa, 15 Maret 2022.

Rocky Gerung mengungkapkan bahwa kemah di titik nol IKN yang diselenggarakan oleh presiden bersama menteri akhirnya hanya menjadi 'parodi' yang sudah dibayangkan sebelumnya.

Baca Juga: Dibalik Dukungan China Terhadap Rusia, Ada Sejarah Panjang Kedua Negara dan Musuh Bersama yang Jadi Penyebab

Mantan pengajar Universitas Indonesia (UI) itu bahkan menilai hal tersebut sudah menjadi olok-olok netizen karena enam gubernur justru tidak hadir sejak prosesi ritual kendi.

"Akhirnya jadi parodi yang udah kita bayangkan, jadi olok-olok netizen. Mestinya dari awal kita bilang gak ada yang sebetulnya serius dengan IKN itu. Kalau enam gubernur itu tidak hadir, itu artinya sebetulnya dia membangkang kan?," ujarnya.

Lebih lanjut, Rocky Gerung mengatakan bahwa publik akhirnya hanya menonton kelucuan, kedunguan, dan kebebalan yang dipertontonkan oleh presiden terkait pembangunan IKN Nusantara.

Menurutnya, hal tersebut merupakan pertanda bahwa alam semesta tidak merestui proyek IKN Nusantara yang digagas oleh presiden.

Baca Juga: Rusia Bertemu Negara Islam, Bertemu Iran Bahas Nuklir dan Mengontak Bahrain Bicara Masalah Ukraina

"Jadi masyarakat akhirnya menonton kelucuan juncto kedunguan juncto kebebalan. Itu yang dipertontonkan akhirnya kan? Dan orang anggap bahwa 'Ya kalau begitu emang dari awal bahkan alam semesta tidak merestui ibu kota itu'," katanya.

Filsuf kelahiran Manado itu juga menegaskan bahwa segala kebijakan presiden yang bersifat proyek ambisius dan tak dilandasi oleh hati nurani, tak akan dielu-elukan oleh rakyat Indonesia bahkan justru hanya dianggap sebagai lelucon belaka.

"Segala sesuatu yang sekedar untuk proyek-proyek ambisius, itu memang tidak dari hati nurani. Rakyat Indonesia nggak ada yang mengelu-elukan peristiwa itu, bahkan media massa menganggap ini lelucon yang dilakukan presiden," ujar dia.

Rocky Gerung menyimpulkan bahwa presiden suatu saat akan diingat sebagai tokoh yang hanya mempertontonkan 'dagelan'.

Baca Juga: China Resmi Putuskan Membantu Rusia: Nasib Ukraina di Ujung Tanduk, Perang Dunia Ke III di Depan Mata

Dia mengatakan, bahwa proyek IKN Nusantara yang tampak digarap serius oleh presiden bahkan hingga disambut dengan ritual penyatuan tanah dan air juga hanya akan diolok-olok oleh publik.

"Jadi presiden akan diingat lagi sebagai orang yang memang sedang ingin lucu-lucuan, walaupun disiapkan dengan cara serius akhirnya soal tanah dan air itu diolok-olok juga," tuturnya.*** (Rizqi Arie Harnoko/Kabar Besuki.com)

Editor: Laode Sarifin

Sumber: Kabar Besuki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah