Fadli Zon Menanggapi Nama Suharto, Manta Presiden Ke 2 Republika Indonesia Yang Hilang di Monumen 1 Maret 1949

- 3 Maret 2022, 20:15 WIB
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. /Instagram.com/@fadlizon./
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. /Instagram.com/@fadlizon./ /

Pertama, Presiden Soekarno dan Hatta termasuk Perdana Menteri Sutan Sjahrir menjadi tawanan rumah Belanda. Dan Sukarno, Hatta diasingkan ke Bangka Belitung, hingga akses komunikasi kepada dunia luar diputus.

Dwi Tunggal tersebut telah ditangkap Belanda, seiring jatuhnya Yogyakarta ke tangan Belanda saat Agresi Militer 2. Sejak 19 Desember 1948.

2 Warga Tewas Saat Banjir Rendam 4 Kecamatan di Serang-Banten
Kedua, Indonesia menghadapi kampanye Belanda di dunia Internasional yang menyatakan bahwa, RI sudah bubar. Karena semua pimpinan negeri ditangkap. Kampanye itu dipropagandakan sepanjang 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949.

Fadli mengingatkan kembali bahwa, “waktu itu negara di tangan Pemerintah Darurat RI (PDRI) di bawah Sjafroeddin Prawiranegara dengan ibukota di Bukittinggi. Ini strategi tunjukkan pada dunia RI masih ada,”paparnya dalam akun twitter pribadinya @fadlizon pada Kamis, tanggal 3 Maret 2022.

Pak Harto org kepercayaan Jend Sudirman. Perannya dlm Serangan Umum 1 Maret 1949 sangat besar n vital. Yg org lupa, waktu itu negara di tangan Pemerintah Darurat RI (PDRI) di bawah Sjafroeddin Prawiranegara dg ibukota di Bukittinggi. Ini strategi tunjukkan pd dunia RI masih ada.***

Halaman:

Editor: Sadam AB


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x