Fadli Zon Menanggapi Nama Suharto, Manta Presiden Ke 2 Republika Indonesia Yang Hilang di Monumen 1 Maret 1949

- 3 Maret 2022, 20:15 WIB
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. /Instagram.com/@fadlizon./
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. /Instagram.com/@fadlizon./ /

SUARA HALMAHERA - Fadli Zon selaku anggota DPR RI, angkat bicara terkait peranan mantan Presiden Soeharto pada saat Serangan umum 1 Maret 1949.

Dalam ungkapannya, Fadlizon menyampaikan melalui channel YouTube : Fadli Zon Official, pada 3 Maret 2022.

Pada saat serangan berlangsung pak Harto adalah orang kepercayaan jenderal Sudirman.

Baca Juga: Gawat, Ini Tanggapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal penundaan Pemilu 2024

Dia mengatakan bahwa, saat terjadi serangan tersebut “Pak Harto orang kepercayaan Jendral Sudirman, “tegasnya.

Baca Juga: Sikap Presiden Jokowi Sejalan Dengan PDIP Soal Wacana Penundaan Pemilu 2024

Sri Sultan Hamengku Buwono IX pimpinan daerah istimewa Yogyakarta menegaskan bahwa, kekeh tak mau Indonesia direbut Belanda untuk kedua kali, dan memutuskan untuk melawan, Letjen Soedirman mendukung penuh inisiatif tersebut.

Sebelum serangan dimulai Soeharto sempat bertemu empatmata dengan Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Dan menunggu perintah lebih lanjut dari Sri Sultan.

Fadli juga memantik ingatan publik Indonesia bahwa, peranan Soeharto pada serangan umum 1 Maret 1949 sangat vital.
“Perannya dalam Serangan Umum 1 Maret 1949 sangat besar dan vital,”ungkapnya.

Sebagai bangsa yang baru saja merdeka dan Kondisi Indonesia saat itu sedang dalam posisi terjepit.

Pertama, Presiden Soekarno dan Hatta termasuk Perdana Menteri Sutan Sjahrir menjadi tawanan rumah Belanda. Dan Sukarno, Hatta diasingkan ke Bangka Belitung, hingga akses komunikasi kepada dunia luar diputus.

Dwi Tunggal tersebut telah ditangkap Belanda, seiring jatuhnya Yogyakarta ke tangan Belanda saat Agresi Militer 2. Sejak 19 Desember 1948.

2 Warga Tewas Saat Banjir Rendam 4 Kecamatan di Serang-Banten
Kedua, Indonesia menghadapi kampanye Belanda di dunia Internasional yang menyatakan bahwa, RI sudah bubar. Karena semua pimpinan negeri ditangkap. Kampanye itu dipropagandakan sepanjang 22 Desember 1948 hingga 13 Juli 1949.

Fadli mengingatkan kembali bahwa, “waktu itu negara di tangan Pemerintah Darurat RI (PDRI) di bawah Sjafroeddin Prawiranegara dengan ibukota di Bukittinggi. Ini strategi tunjukkan pada dunia RI masih ada,”paparnya dalam akun twitter pribadinya @fadlizon pada Kamis, tanggal 3 Maret 2022.

Pak Harto org kepercayaan Jend Sudirman. Perannya dlm Serangan Umum 1 Maret 1949 sangat besar n vital. Yg org lupa, waktu itu negara di tangan Pemerintah Darurat RI (PDRI) di bawah Sjafroeddin Prawiranegara dg ibukota di Bukittinggi. Ini strategi tunjukkan pd dunia RI masih ada.***

Editor: Sadam AB


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x