Network
SUARA HALMAHERA – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 resmi diterapkan menyusul kasus Covid-19 yang terus beranjak naik.
Kondisi semakin parah menyusul pemerintah pusat terlambat untuk mengambil keputusan padahal beberapa pemerintah daerah telah meminta untuk diterapkan PPKM Level 3.
Kebijakan penerapan PPKM Level 3 membuat kelompok UMKM harus berfikir ulang dengan nasib usaha yang mereka jalankan sekarang ini.
Para pelaku UMKM sekarang ini menjadi pasrah pascanya diterapkan kebijakan PPKM Level 3 dari pemerintah pusat. Kebijakan PPKM Level 3 secara tidak langsung akan mengurangi aktivitas mobilitas yang ada dan sangat berpengaruh pada kelangsungan dunia usaha mereka.
Nasib UMKM sekarang ini berada pada tahap yang sangat menghawatirkan diterapkannya kebijakan PPKM Level 3. Sekarang ini mereka lagi menunggu uluran tangan dari pemerintah, karena hanya dengan itu mereka akan coba survive dari kebangkrutan.
Kalau kita mau melihat dinegara-negara lain khsusnya dibenua Eropa, yang terjadi pada mereka hari ini adalah sudah keluar dari bayang-bayang Covid-19 terbukti pada beberapa acara pertandingan bola, mereka telah membuka stadion secara seratus persen untuk para penggujung yang akan datang.
Sementara hal ini tidak terjadi di Indonesia, malah yang ada kita semakin berkutak dengan Covid-19 varian Omicron. Kondisi ini diakibatkan oleh kurang tepatnya kebijakan pemerintah kita dalam melakukan penanganan Covid-19 sehingga harus bolak balik melakukan PPKM Level 3.
Disaat negara-negara lain sibuk untuk menangani Covid-19, Pemerintah kita malah sibuk untuk membuat ibu kota baru yaitu IKN yang sudah tentu memakan banyak dari kas negara.
Presiden Jokowi tampaknya sangat percaya diri dengan rangkaian kebijakan yang dia lakukan sampai sejauh ini sehingga tidak terlalu mewaspadai Covid-19 varian Omicron.
