Novel Baswedan Dipecat Dari KPK, Rocky Gerung: KPK Dibunuh Oleh Kedunguan Kekuasaan

- 5 Mei 2021, 11:44 WIB
Novel Baswedan Dipecat Dari KPK, ini tanggapan Rocky Gerung
Novel Baswedan Dipecat Dari KPK, ini tanggapan Rocky Gerung /kompilasi foto instagram

 

SUARA HALMAHERA –Novel Baswedan, kini penyidik senior komisi pemberantasan korupsi (KPK) dipecat oleh Lembaga tersebut.

Polemik pemecatan Novel Baswedan ini kemudian menyeruak, dan memunculkan berbagai reaksi masyarakat Indonesia, termasuk Rocky Gerung.

"Jadi KPK itu membunuh dirinya sendiri dengan kedunguan atau dibunuh oleh kedunguan kekuasaan," pungkas Rocky Gerung dilansir dari PR Tasikmalaya 5 Mei 2021.

Kabarnya ada 70 an pegawai yang tak lolos seleksi pegawai KPK, salah satunya adalah penyidik senior KPK Novel Baswedan

Sehari sebelumnya, Badan Kepegawaian Nasional mengadakan tes pegawai KPK, guna menjaring pegawai yang bekerja di lembaga antirasuah tersebut menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) karena lembaga tersebut telah beralih status.

Sayangnya dalam tes pegawai KPK, Novel Baswedan dikabarkan tak lolos dalam tes wawasan kebangsaan, dan sebagai konsekuensi penyidik senior itu harus hengkang dari Gedung KPK.

Dilansir dari PR Tasikmalaya berikut tanggapan Rocky Gerung yang dihimpun dari artikel Tanggapi Terancam Dipecatnya Novel Baswedan, Rocky Gerung: KPK Tanpanya Seperti Pagi Tanpa Matahari, Gelap!

Hal itu disampaikan Rocky Gerung di kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, 5 Mei 2021.

"Ini duka cita. Tapi kita tahu bahwa KPK itu tewas bukan karena Covid, melainkan karena stupid," ujar Rocky Gerung.

"Sekarang KPK itu tanpa Novel seperti pagi tanpa matahari, gelap!," sambungnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Karena menurutnya, Novel Baswedan itu selalu ada di depan dalam pemberantasan korupsi.

"Tiba-tiba namanya dibisik-bisikan orang bahwa bahwa itu kerjaan Novel, itu Novel yang lakukan pengintaian segala macem," kata Rocky Gerung.

Sehingga Rocky Gerung menilai, apapun keterangan masyarakat tentang Novel Baswedan, dia tetap prestasinya KPK.

"Jadi bagaimana mungkin KPK menumbangkan monumennya sendiri. Novel adalah monumen dari KPK," ucap Rocky Gerung.

"Bahkan dia harus merelakan matanya hilang supaya negeri ini tidak buta terhadap korupsi," lanjutnya.

Oleh karena itu, menurut Rocky Gerung, apabila KPK memecat Novel Baswedan, sama saja membutakan matanya sendiri.

Sehingga menurutnya, siapa lagi yang bisa melihat secara tajam tempat persembunyian para koruptor itu.

"Novel Baswedan kendati matanya tidak mampu melihat secara sempurna, tapi akal pikiran dan nalurinya tahu di mana koruptor bersembunyi," ungkap Rocky Gerung.

"Sekarang orang yang sangat peka dan ounya pengetahuan di atas rata-rata tentang korupsi itu disingkirkan," tambahnya.

Dia pun menilai pemecatan Novel Baswedan adalah monumen kedunguan.

"Jadi KPK itu membunuh dirinya sendiri dengan kedunguan atau dibunuh oleh kedunguan kekuasaan," pungkas Rocky Gerung.

Diketahui, Novel Baswedan dan puluhan pegawai KPK lainnya terancam dipecat.

Karena mereka dikabarkan tidak lolos tes wawasan kebangsaan untuk peralihan status ke Aparatur Sipil Negara (ASN).

Namun, Pimpinan KPK sendiri belum mengumumkan hasil dari tes tersebut.

Adapun pengumuman hasil tes wawasan kebangsaan itu akan diumumkan dalam waktu dekat ini, apakah nama Novel Baswedan termasuk didalamnya, bagaimana tanggapan Rocky Gerung selanjutnya?*** (Yuda Fauzan – PR Tasikmalaya)

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: PR Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah