LSM Tuding Banjir Kalsel Akibat Kerusakan Ekologi, Temuan Bareskrim Polri Justru Sebut Karena Gelombang Laut

- 24 Januari 2021, 22:59 WIB
Petugas PLN di Lokasi Banjir Kalsel.
Petugas PLN di Lokasi Banjir Kalsel. /Instagram.com @pln_id

PIKIRAN RAKYAT – Beberapa waktu lalu banjir Kalmantan Selatan (Kalsel) yang merendam 11 Kabupaten membuat heboh, pasalnya beberapa LSM Lingkungan Hidup menilai Banjir Kalsel akibat kerusakan ekologi.

Banjir di wilayah Kalimatan Selatan di luar prediksi, karena badai Lanina yang mebawa curah hujan tinggi tak di prediksi akan melintasi wilayah tersebut.

Namun alam berkata lain dan akibatnya, sungai Barito dan sungai-sungai kecil lainya di Kalimantan Selatan meluap dan merendam 11 Kabupaten.

Baca Juga: Susi Pujiastuti Juga Akui Kalau Banjir Kalsel Eksploitasi Alam yang Sembrono

Beberapa LSM Lingkungan Hidup kemudian menuding, bahwa banjir tersebut akibat hutan tak lagi mampu menahan debit air karena telah gundul akibat industrialisasi.

Hal tersebut membuat Kepolisian Republik Indonesia (Polri), menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan terhadap penyebab banjir Kalsel.

Hasil temuan Polri tenyata berbeda dengan tudunhan yang dilontarkan oleh LSM Lingkungan.

Polri justru menyebut kebalikan dari apa yang disangkakan oleh LSM Lingkungan hidup, bahwa Banjir Kalsel akibat gelombang Laut di hilir muara sungai atau di laut.

Baca Juga: Muhammadiyah Angkat Bicara, Banjir Kalimantan Selatan Akibat Pertambangan dan Perkebunan

Sebagaimana dikutip suara Halmahera dari Pikiran-rakyat.com pada berita : Selidiki Penyebab Banjir Kalimantan Selatan, Temuan Bareskrim Polri Serupa dengan Pendapat Jokowi

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divhumas Polri Brigjen Pol. Drs. Rusdi Hartono, M.Si, menyatakan bahwa dalam penyelidikan tersebut berhasil ditarik kesimpulan penyebab utama banjir di Kalimantan Selatan adalah akibat curah hujan tinggi.

“Bareskrim sudah turun tim, ternyata memang kenapa banjirnya itu karena memang faktor curah hujan saat itu sangat tinggi dari BMKG di sana," ucap Brigjen Pol. Rusdi dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Tribrata News Polri.

Dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri itu, Rusdi menuturkan bahwa pihaknya telah mengecek sampai ke hilir Kalimantan, pada pihak syahbandar atau kepala pelabuhan setempat.

Dari hasil pengecekan tersebut diketahui bahwa pada saat itu gelombang laut pasang tengah tinggi dan mencapai 2,5 meter.

“Memang pada saat itu tinggi gelombang sangat tinggi antara dua sampai dua setengah meter sehingga itu berpengaruh terhadap arus balik ke daratan. Ini sementara hasil turun lapangan dari Bareskrim," kata Rusdi.

Lebih lanjut, Karo Penmas mengatakan sejauh ini pihaknya belum memutuskan langkah selanjutnya terkait banjir tersebut, seperti memeriksa dinas terkait. Karo Penmas mengatakan pihaknya masih mengumpulkan sejumlah informasi untuk menentukan penyebab Banjir Kalsel itu.

“Belum ada tindakan lain," ujar Rusdi.

Temuan dari Bareskrim Polri ini sama dengan apa yang diutarakan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi.

Sebelumnya Presiden Jokowi mengeluarkan pernyataan bahwa banjir besar di Kalimantan Selatan terjadi lantaran curah hujan yang tinggi kala mengunjungi lokasi banjir.

"Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota," katanya dilaporkan Antara.

Jokowi juga menyatakan banjir besar yang melanda 10 kabupaten dan kota di Provinsi Kalimantan Selatan menjadi yang pertama dalam 50 tahun terakhir.

"Hari ini saya meninjau banjir ke Provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi di hampir 10 kabupaten dan kota. Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di provinsi Kalimantan Selatan," kata Presiden Jokowi di Kelurahan Pekauman, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan Senin 18 Januari 2021.*** (Abdul Muhaemin – Pikiran Rakyat)

Editor: Achmad Sayuti Majid

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x