Suara Halmahera - Dies Natalis ke-73 Universitas Gajah Mada (UGM) diselanggarakan dengan tema, "Pangan Berdaulat, Bangsa Bermartabat" pada Kamis (15/12/2022).
Dilansir dari Antara, Ketua Panitia Dies Natalis ke-73 UGM Prof Eni Harmayani menjelaskan bahwa isu ketahanan dan kedaulatan pangan yang sering diperbincangkan masyarakat belakangan ini menjadi salah satu alasan tema tersebut diangkat.
"Mengapa tema itu dipilih? karena kita ketahui bersama bahwa isu global yang sekarang ada dan juga nasional adalah isu kedaulatan pangan atau krisis pangan," kata Eni, Kamis 15 Desember 2022.
Baca Juga: Jalani Musim Dingin Ekstrem di Ukraina, PBB Ingatkan Rusia Perihal Kemanusiaan
Menurut Eni, lembaga akademik besar seperti UGM perlu untuk berpartisipasi menghadirkan solusi atas permasalahan bangsa, termasuk soal kedaulatan pangan.
"Kita masih punya banyak pekerjaan rumah terkait hal itu yang membutuhkan solusi-solusi secara menyeluruh," ujar Eni.
Dalam penuturan Eni, rangkaian Dies Natalis UGM telah digelar berbagai seminar yang membahas upaya mencapai kemandirian pangan dengan menampilkan inovasi yang selama ini telah dihadirkan para peneliti UGM.
Baca Juga: Gemilang di Piala Dunia 2022 Qatar, Sevilla Pagari Bounou dengan Harga Tinggi
Beberapa inovasi pun ditampilkan, antara lain Program Smart Agricultural Enterprise dari hulu sampai hilir pada komoditas kedelai yang dikembangkan Fakultas Teknologi Pertanian UGM.
"Kemudian juga dari beberapa fakultas yang lain ada varietas-varietas unggul seperti untuk padi mungkin juga akan kita tampilkan, kedelai dari fakultas pertanian, juga program pembuntingan seribu sapi dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM," tutur Eni.
Untuk mencapai kedaulatan pangan, menurut Eni, pemenuhan pangan harus dilakukan dari tingkat hulu dan hilir dimana bahan pangan masyarakat ke semuanya berasal dari hasil produksi sendiri.
Baca Juga: AWAS Gempa Bumi di Laut, Halmahera Utara Diguncang Gempa M 5,0
Sejak diluncurkan pada 23 September 2022, berbagai rangkaian acara memeriahkan Dies Natalis ke-73 UGM telah dilaksanakan seperti kompetisi olahraga, memancing, gowes, ziarah ke pendiri UGM, anjangsana mantan rektor, serta berbagai acara seminar.
Beberapa acara menjelang puncak Dies UGM pada 19 Desember yang masih tersisa adalah pagelaran wayang kulit, pemasangan patung Craki di pasar Ngasem, Nitilaku, Anugerah UGM dan Anugerah HB IX.***