KTT G20 Bali: Indonesia Bersama WHO Sepakati Pembentukan Pusat Pelatihan Medis Multinegara

16 November 2022, 16:49 WIB
arti Recover Together Recover Stronger slogan G20 Indonesia. /g20.org/

Suara Halmahera - Di Sela-sela acara Konferensi Tingkat Tinggi (G20) di Bali, Selasa 15 November 2022 kemarin, Indonesia kembali mendapatkan kabar baik dalam kesepakatannya dengan Lembaga Internasional.

Dilansir dari Antara, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, mewakili Pemerintahan Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan World Health Organitation (WHO) di Universitas Pertahanan RI, Bali 15 November 2022.

Nota Kesepahaman yang turut ditandatangani langsung oleh Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tersebut merupakan kesepakatan  bersama kedua pihak untuk membentuk pusat pelatihan multinegara guna kesiapan operasional darurat kesehatan dan tim medis darurat.

Baca Juga: Insiden Rudal Jatuh di Polandia: Kremlin Tuduh Ukraina Provokasi NATO untuk Terlibat Perang

Tujuan dari kesepakatan ini adalah meningkatkan kapasitas Indonesia, negara-negara Asia, dan negara di sekitarnya untuk dapat bertindak cepat ketika terjadi keadaan darurat.

"Memiliki tim medis darurat yang terampil adalah bagian dari solusi, tetapi melatih tim ini membutuhkan investasi yang substansial, fokus yang berkelanjutan, dan dukungan spesialis, yang tidak dapat diakses oleh semua negara secara mandiri. Hal ini membuat kerja sama multi-negara menjadi vital," kata Prabowo, dalam keterangan tertulisnya yang dikutip dari Antara, Rabu (16/11/2022).

Menhan turut menjelaskan bahwa pembentukan pusat pelatihan ini menjadi upaya bagi permasalahan kesenjangan penanganan pandemi di berbagai daerah, terutama dalam kesiapan personel.

Baca Juga: Semakin Kacau! Saksi Mata Tuding Rudal yang Jatuh di Polandia Berasal dari Arah Ukraina

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa ancaman kesehatan, dalam hal ini penyakit, merupakan ancaman terbesar. Adapun perang melawan penyakit seperti yang telah dilaksanakan dalam mengatasi pandemi COVID-19 harus dilakukan bersama-sama.

"Kami perlu belajar dari TNI dan Kemhan dalam melaksanakan manajemen penanganan pandemi yang dilakukan selayaknya seperti saat berperang," ujar Budi dikutip dari Antara, Rabu (16/11/2022).

Menkopolhukam Mahfud MD yang mewakili Presiden Joko Widodo sebagai saksi peristiwa bersejarah pada kesempatan itu mengatakan mendorong penuh suksesnya implementasi dari kesepakatan ini.

Baca Juga: KTT G20 Bali: Berikut Teks Pidato Jokowi pada Acara Pembukaan KTT G20 di Bali.

"Saya berharap kerja sama ini mampu meningkatkan kesiapan Indonesia dan negara-negara di kawasan dalam menghadapi keadaan darurat serta meningkatkan kapasitas dan kesiapan untuk menghadapi pandemi yang mungkin terjadi pada masa mendatang," kata Mahfud.

Nota Kesepahaman yang ditandatangani ini memuat, di antaranya cara kerja sama dan kolaborasi antara Indonesia dan WHO, didasarkan pada langkah-langkah yang diterapkan oleh Kementerian Pertahanan dan Kementerian Kesehatan, sejalan dengan Keputusan Presiden untuk mengelola pandemi COVID-19 dan masalah keamanan kesehatan lainnya.

Pusat pelatihan multinegara akan memungkinkan Indonesia dan negara-negara lain untuk memiliki pelatihan pelengkap melalui paket pelatihan baru yang inovatif, termasuk latihan simulasi.

Baca Juga: KTT G20 Bali: AS, Jepang, WB, ADB, dan CIF Sepakati Investasi 20 Milliar USD di Indonesia

Pelatihan akan mencakup berbagai bidang, termasuk mengelola keadaan darurat kesehatan masyarakat, manajemen medis dan logistik, serta dampak medis, sosial, dan ekonomi dari keadaan darurat.

Turut hadir dalam penandatanganan MoU ini, Direktur Regional WHO untuk Asia Tenggara Dr. Poonam Khetrapal Singh, perwakilan negara WHO untuk Indonesia Dr. N. Paranietharanand dan pejabat di lingkungan Kemhan, Kemkes, Kemlu, dan Unhan RI.***

Editor: Mohamad Rizky Djaba

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler