Harga BBM Bersubsidi kembali Akan mengalami Kenaikan, Dimana Hati Presiden Jokowi

1 September 2022, 10:51 WIB
Antrean pembeli BBM mengular, Rabu, 31 Agustus 2022 malam, karena isu kenaikan harga BBM. /Antara/YUSUF NUGROHO/Pikiran Rakyat.com/ANTARA FOTO

Suara Halmahera - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi kembali mengalami kenaikan.

Harga BBM bersubsidi mengalami pasca tingginya harga minyak di dunia saat ini.

Namun pemerintah Indonesia yang mengambil kebijakan untuk menaikan harga BBM bersubsidi ini dinilai tidak tepat.

Baca Juga: Ini Alasan Pemerintah Rencanakan Kembali Naikan Harga BBM

Hal ini karena perekonomian rakyat Indonesia baru saja mulai pulih akibat dari terpaan Covid-19.

Pemerintahan dibawah komando Presiden Jokowi kembali dipertanyakan berpihak kemanakah mereka, kepada rakyat atau kelompok pengusaha?

Hal tersebut wajar mengingat ketika naiknya harga BBM bersubsidi akan sangat mempengaruhi harga bahan pokok lainnya di Indonesia.

Baca Juga: Polisi Sebut Kecelakaan Bekasi Bukan Karena Rem Blong, Tapi Hal Ini, Berikut Penjelasannya

Tentu hal tersebut tidak di inginkan oleh rakyat Indonesia khususnya kalangan menengah kebawah.

Sudah mulai banyak kritik yang di layangkan oleh beberapa ahli mengenai kebijakan dari pemerintahan Jokowi ini.

Salah satunya datang dari Ekonom senior Faisal Basri yang menyatakan bahwa naik atau tidaknya harga BBM Indonesia tetap akan mengalami Inflasi karena saat ini harga Minyak dunia dan bahan pokok di dunia telah mengalami kenaikan seperti yang dilansir dari Suara Halmahera.com.

Baca Juga: Kecelakaan Bekasi, Truk Trailer Seret Puluhan Orang 

Dari pernyataan diatas kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi ini oleh pemerintah Jokowi menjadi tidak terlalu berguna atau berpengaruh.

Hal tersebut mengingat inflasi akan tetap terjadi di Indonesia akibat dari pengaruh global.

Kenaikan harga BBM bersubsidi juga diakibatkan habisnya persediaan minyak nasional.

Baca Juga: PB FORMMALUT Kecam Tindakan Kriminal terhadap Jurnalis, Hamdan Halil: Segera Ditindak, Copot Kapolda Malut

Sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa persediaan minyak nasional akan habis pada bulan September yang dilansir dari Pikiran Rakyat.com.

Lebih lanjut lagi Menkeu Sri Mulyani menyatakan bahwa apabila konsumsi seperti ini terus terjadi maka persediaan solar akan habis pada bulan Oktober sementara untuk pertalite lebih cepat dari itu.

Kenaikan harga BBM bersubsidi ini tampaknya telah menjadi jalan keluar dari pemerintah untuk mempertahankan persediaan BBM dan menekan anggaran penggunaan untuk BBM.

Baca Juga: Gelombang Pasang Terjang Pantai Pangandaran, Kampung Turis Tenggelam

Namun apakah tidak ada jalan lainya yang bisa membuat Indonesia keluar dari situasi tersebut.

Padahal ditekannya kebijakan menaikan harga BBM bersubsidi tidak ada gunanya untuk sekarang menurut ekonom senior Faisal Basri karena hanya akan tetap membuat inflasi tetap terjadi***

Editor: Laode Sarifin

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler