SUARA HALMAHERA- Beredar Di media sosial Twitter, pernyataan Luhut Panjaitan yang meminta masa jabatan presiden Jokowi di perpanjang tiga tahun.
Luhut mengaku, jika jabatan presiden di Tamba tiga tahun lagi Indonesia akan lebih baik.
Hal itu ia sampaikan secara pribadi, bukan sebagai pejabat Menteri, pada saat diwawancarai di channel YouTube Dedi Corbuzier.
Baca Juga: Kelangkaan Minyak Goreng, Irma Suryani Chaniago : Pemerintah Tidak Becus
"Kalau ditambah tiga tahun, mungkin sekali, akan lebih baik. Sekali (tambah tiga tahun, Red)," ujar Luhut.
Baca Juga: BNN Buka Lowongan Kerja Bagi Lulusan S1 Pada Bulan Maret 2022
Luhut menyebutkan alasan penambahan tiga tahun masa jabatan Jokowi, antara lain kinerjanya, pribadinya, capaian yang bergerak naik, serta keadaan sekarang ini.
Oleh karena itu, apabila ada rakyat yang menginginkan Jokowi lebih lama menjadi presiden, hal itu merupaka hak mereka dan tidak perlu di-bully.
Pernyataan Luhut Panjaitan tersebut Menuai tanggapan dari beberapa pihak di media sosial Twitter.
"Kebenaran berita bhw Luhut yg mengatur usulan perpanjangan jabatan sdh terkonfirmasi. Luhut mengusulkan 3 th perpanjangan jabatan @jokowi. Kebangkrutan moral pemerintahan ini makin tampak tebalnya. Komentar @ecosocrights
Ini nanti ongkos sosial politiknya akan gede banget. Bandit bener deh orang2 ini nih, bikin tambah susah aja, @fullmoonfolks
Namun, pernyataan itu juga datang dari mantan wakil BUMN Muhammad said Didu Lewat akun Twitter nya.
"Saya justru menduga sebaliknya dg indikator :
1. Utang publik akan mencapai sktr Rp 20.000 trilyun
2. BUMN-BUMN besar akan bangkrut
3. Rakyat makin terpecah-belah
4. Ketimpangan, kemiskinan mencapai titik bahaya
5. SDA sdh habis dibagi-bagi ke asing
@msaid_didu.***