Gawat, Fadli Zon Tantang Mahfud MD Debat Terbuka Tentang Sejarah Serangan Umum 1 Maret 1949

5 Maret 2022, 09:02 WIB
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon. /Instagram.com/@fadlizon./ /

SUARA HALMAHERA- Dalam penetapan 1 Maret 1949 menjadi hari perlawan yang di lakukan oleh pemerintah Indonesia. 

Karena dalam peristiwa 1 Maret 1949 adalah peristiwa agresif Miliar kedua, dimana Belanda kembali menduduki bangsa Indonesia. 

Dimana dalam peristiwa itu terjadi serangan umum sehingga pemerintah Indonesia melakukan gencatan senjata melawan kaum penjajah. 

Baca Juga: Akibat Invasi Rusia Ke Ukraina, Wakil Gubernur DKI Khawatir Lonjakan Kenaikan Harga Terigu

Bahkan dalam keterangan lain bahwa Pak Soekarno dan Pak Hatta memilih jalur perundingan. 

Sementara Sri Sultan HB IX dan Jendral Sudirman pro perlawanan yang kemudian memerintahkan kepada Letkol Suharto dan Kol. Bambang S. Untuk melakukan Serangan Umum 1 Maret di siang hari, untuk tunjukan kepada dunia bahwa TNI masih ada. 

Namun menurut Fadli Zon, dalam komentar di media sosial Twitternya, @fadlizon.

Fadli mengingatkan kembali bahwa, “waktu itu negara di tangan Pemerintah Darurat RI (PDRI) di bawah Sjafroeddin Prawiranegara dengan ibukota di Bukittinggi. Ini strategi tunjukkan pada dunia RI masih ada,”paparnya. 

Pak Harto org kepercayaan Jend Sudirman. Perannya dlm Serangan Umum 1 Maret 1949 sangat besar n vital. Yg org lupa, waktu itu negara di tangan Pemerintah Darurat RI (PDRI) di bawah Sjafroeddin Prawiranegara dg ibukota di Bukittinggi. Ini strategi tunjukkan pada dunia RI masih ada

Dengan demikian Fadli membantah Bahkan mengajak prof Mahfud MD untuk berdebat mengenai sejarah dalam peristiwa 1 Maret 1949. 

Fadlizon menyampaikan. 

"P @mohmahfudmd mari ajak diskusi/debat saja sejarawan di belakang Keppres itu. Kita bisa adu data dan fakta. Tapi jgn belokkan sejarah!." Tantangnya.

Hal demikian Langsung mendapat respon dari prof Mahfud MD dalam media sosial Twitternya. @mohmahfudmd, ia mengatakan. 

"Silahkan, langsung ajak sendiri kalau mau debat, Pak. Pak @fadlizon kan bisa hubungi dia, bahkan bisa jg langsung ajak debat ke Gubernur DIY. Tim Naskah Akademik Pemda DIY dan sejarawan UGM itu sdh berdiskusi sejak 2018. Sy rak ikut di sana. St jg tak sempat jd Panitia debat". Ujar Mahfud MD. 

Mahfud MD menambahkan bahwa, dalam sejarah itu fakta dan nama Suharto di tulis dalam naskah akademik saja. 

"Sejarah itu fakta. Jika faktanya beragam dan diperdebatkan maka yg menentukan kebenaran ilmiahnya adl sejarawan dan forum ilmiah yg ditulis dlm Naskah Akademik. Sejarawan UGM bilang "tepat" jika nama Soeharto tak msk Kepres sebab Kepres bkn historiografi". 

"Betul. Di dlm konsiderans ditulis nama HB IX, Soekarno, Hatta, Sudirman sbg penggagas dan penggerak. Peran Soeharto, Nasution, dll ditulis lengkap di Naskah Akademik. Sama dgn naskah Proklamasi 1945, hanya menyebut Soekarno-Hatta dari puluhan founding parents lainnya. Lanjut Mahfud MD.***

Editor: Sadam AB

Tags

Terkini

Terpopuler