Mengenal Paradox Kapal Theseus, Konsep Kloningan dan Pertanyaan Identitas

- 5 Januari 2024, 14:27 WIB
Paradoks kapal Theseus Adalah
Paradoks kapal Theseus Adalah /Bing Ai Images/

Beberapa filosof, seperti Thomas Hobbes dan John Locke, telah menyumbangkan pandangan mereka terhadap masalah ini, menyiratkan bahwa identitas terkait dengan kesinambungan substansial atau kesinambungan psikologis.

Dalam konteks modern, paradox ini juga sering dikaitkan dengan konsep "teletransportasi" dan "kloning". Misalnya, jika kita membuat salinan identik dari diri kita di tingkat atom, apakah klon tersebut masih dianggap sebagai "kita" atau entitas yang berbeda? Pertanyaan ini menyoroti kompleksitas pemahaman kita tentang identitas dan bagaimana kita memandang keberlanjutan diri.

Beberapa filosof kontemporer, seperti Derek Parfit, mencoba mendekati paradoks ini dengan konsep "telah memberikan kontribusi", menggambarkan bahwa identitas tidak selalu bergantung pada kesinambungan substansial atau psikologis. Bagi Parfit, yang penting adalah bagaimana suatu objek atau individu memberikan kontribusi terhadap keberlanjutan dan pengalaman kolektif manusia.

Paradox ini menyediakan wadah berpikir bagi refleksi mendalam tentang makna identitas dalam perubahan. Meskipun paradoks ini tidak menawarkan jawaban pasti, ia memberikan panggung bagi diskusi filosofis yang terus berkembang. Terlepas dari keberlanjutan fisik atau psikologis, pertanyaan inti tetap berlanjut: Apakah suatu objek tetap sama setelah mengalami perubahan substansial?

Dengan demikian, Paradox Kapal Theseus tidak hanya menjadi misteri filosofis kuno, tetapi juga panggilan untuk merenungkan hakikat perubahan, identitas, dan bagaimana pandangan kita tentang keberlanjutan diri membentuk pemahaman kita tentang eksistensi.***

Halaman:

Editor: Achmad Sayuti Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x