Network
SUARA HALMAHERA - Berjarak 4 KM dari Pusat Kota Surabaya terdapat sebuah bangunan sejarah yang dipercaya masyarakaat setempat sebagai tempat buaya putih memunculkan diri.
Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, Kota Surabay memiliki sejarah yang kaya dengan berbagai cerita dan mitos. Salah satu cerita urban yang penuh dengan misteri adalah kisah tentang buaya putih yang muncul di Pintu Air Jagir, Jalan Jagir Wonokromo.
Masyarakat Kota Surabaya di sekitar Pintu Air Jagir menganggap buaya putih ini sebagai makhluk alam lain yang kerap menampakkan diri pada malam Jumat dan Senin Pahing, telah banyak korban yang menjadi tumbal dari kehadiran misterius mahluk tersebut.
Baca Juga: Hanya 8 KM dari Kota Makssar, Ada Wisata Makam Keramat Buaya Putih Penguasa Sungai Tallo
Pintu Air Jagir sendiri adalah sebuah bangunan yang memiliki sejarah panjang. Dibangun pada tahun 1917 oleh pemerintah Belanda, bangunan ini memiliki peran penting dalam mengatur debit air dari Sungai Brantas yang mengarah ke Sungai Mas
Seiring berjalannya waktu, tempat ini bukan hanya menjadi pusat pengaturan air, tetapi juga membangkitkan legenda yang menarik dan sekaligus menyeramkan.
Awal Mula Kemunculan buaya putih
Cerita tentang buaya putih pertama kali muncul pada tahun 1980-an, saat sejumlah warga mulai melaporkan penampakan seekor buaya berwarna putih di sekitar Pintu Air Jagir.
Warna putih yang tidak lazim bagi buaya jenis apapun membuat makhluk ini semakin misterius di mata masyarakat. Apalagi, penampakan buaya ini selalu terjadi pada malam Jumat dan Senin Pahing, menambah kesan supranatural pada cerita tersebut.
Masyarakat setempat percaya bahwa buaya tersebut bukan sekadar binatang liar biasa. Diyakini sebagai mahluk alam lain atau bahkan roh penunggu. Banyak yang percaya bahwa mahluk ini mengambil nyawa orang-orang sebagai bentuk persembahan atau tumbal.
Tidak dapat dipungkiri bahwa cerita ini telah memberikan dampak besar pada masyarakat setempat. Tak sedikit yang merasa takut dan enggan berdekatan dengan area tersebut pada malam hari, terutama ketika menjelang malam Jumat dan Senin Pahing.
Meskipun demikian, ada pula yang merasa penasaran dan tertarik untuk mencari tahu lebih banyak tentang fenomena ini.
Seiring berlalunya waktu, kisah misterius di Pintu Air Jagir semakin tersebar luas. Banyak warga yang mengklaim telah melihat penampakan buaya putih tersebut, meskipun kebenarannya sulit dibuktikan secara ilmiah.
Namun, bagaimanapun juga, cerita ini telah membentuk bagian dari warisan budaya lokal yang turut mempengaruhi kepercayaan dan sikap masyarakat terhadap alam gaib.
Tentang Pintu Air Jagir
Pintu Air Jagir yang dulunya hanya merupakan struktur teknis pengatur air, Dibangun pada tahun 1917 oleh pemerintah Belanda, bangunan ini memiliki peran penting dalam mengatur debit air dari Sungai Brantas yang mengarah ke Sungai Mas dan membuangnya ke Kanal Wonokromo atau Kali Jagir
Air kiriman Sungai Brantas selalu menyebabkan banjir dan mengganang Kota Surabaya, ini menjadi masalah serius bagi kolonial Belanda
Sebagaimana di ketahui sungai brantas memiliki 2 aliran yitu Progo dan Mlirip. Aliran Mlirip inilah mengarah ke sungai mas yang mengalir di tengah kota, Masalah utamanya terletak di aliran yang berkelok di wilayah Wonokromo, hal ini yang membuat air selalu meluap
Maka oleh pemerintah Belanda dibangun proyek pintu air tersbut untuk mengatu aliran air tersebut, sejak tahun 1950 serta membuat kanal pembuangan baru dari sepanjang 5 km yang dikenal dengan nama kanal wonokromo
Kini juga menjadi tempat yang penuh dengan cerita dan mitos. Tak dapat dipungkiri bahwa cerita tentang buaya putih Pintu Air Jagir telah mempengaruhi interaksi dan persepsi masyarakat terhadap lingkungan sekitar. ***
