FPRO Kembali Menggelar Aksi Penolakan PT Harita Group dan Seluruh Anak Cabangnya di Kepulauan Obi

- 24 Juni 2022, 16:27 WIB
Massa aksi/Suara Halmahera
Massa aksi/Suara Halmahera /

SUARA HALMAHERA - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front perjuangan rakyat Obi (FPRO) Menggelar aksi protes didepan kantor Harita Group. Ternate, Jum'at 24 Juni 2022.

Aksi demonstrasi penolakan perusahaan tambang yang beroperasi di kepulauan Obi tersebut dengan dalil, bahwa kehadiran industri ekstraktif tersebut dapat merusak lingkungan di darat maupun laut dan merampas hak hidup rakyat.

IUP PT. Obi Anugerah Mineral, dan IUP PT. Jikodolong Mega Pertiwi dengan luas wilayah (PT. Obi Anugerah Mineral: 1.775,40 Ha dan PT. Jikodolong Megah Pertiwi: 1.884,84 Ha-3.660,24 Ha) luas wilayah operasi dengan besaran hektar tersebut sangat membahayakan ekosistem laut dan darat kepulauan Obi.

Baca Juga: Tindakan Represif Kepolisian Dalam Mengamankan Massa Aksi Ramai Diprotes Warganet

Operasi industri ekstraktif yang berdampak pada Lima desa di kepulauan Obi, yaitu Desa Jikotamo, Desa Buton, Desa Laiwui, Desa Akegula, dan Desa Baru.

"Kerusakan-kerusakan yang dilakukan oleh perusahaan Harita Group dan seluruh anak cabangnya dapat mengganggu keberlangsungan hidup rakyat Obi", Ungkap Muslimin, selaku Koordinator Aksi dalam orasinya.

Tidak hanya itu, Dampak lainnya adalah PT Harita Group dan anak cabangnya dapat mengambil pemukiman warga desa kawasi yang akan dipindahkan ke tempat lain.

Baca Juga: KMB Gelar Protes Turunkan Harga BBM, Demonstrasi Itu Berujung Kacau dan Beberapa Massa Aksi Ditahan Polisi

"Kerusakan lingkungan dibeberapa desa akan membuat kehancuran yang lebih berbahaya dimasa mendatang. salah satu praktek kejahatan perusahaan adalah relokasi warga desa kawasi yang merupakan suatu praktek yang merugikan masyarakat dibeberapa desa tersebut", Lanjut Muslimin.

Halaman:

Editor: Risman Lutfi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x