Ketua Partai Buruh Weda Kota Sebut Pemerintah dan TNI-Polri Tutup Mata Dengan Berbagai Kekerasan di Halteng

- 16 Februari 2022, 19:09 WIB
Ilustrasi Perkelahian /Dok: pikiran-rakyat.
Ilustrasi Perkelahian /Dok: pikiran-rakyat. /

SUARA HALMAHERA - Berbagai kekerasan di Halmahera Tengah, Maluku Utara hingga saat ini seakan tak pernah usai.

Pemerintah dan TNI/Polri yang diharapkan masyarakat bisa menciptakan keamanan seakan seperti menuntup mata.

Atas hal inilah, Ketua Exco Partai Buruh Weda Kota, Junaidy Alting membeberkan berbagai kasus ke Suara Halmahera, Rabu 16 Februari 2022.

Baca Juga: Lowongan Kerja PT IWIP 2022, Silahkan Masukkan Lamaran

Ia mengatakan bahwa berbagai kekerasan, pembunuhan, hingga teror tidak diperhatikan serius oleh pihak terkait.

"Berkaitan dengan kasus kriminal berantai, diantaranya di tahun 2006, salah satu warga asal Weda dibunuh tepat di kawasan SMA Negeri 1 Halteng, pelakunya tidak terungkap hingga oras ini. Tahun 2012 dinyatakan 11 orang warga asal Weda Timur hilang diperairan hingga saat ini juga ditemukan," ungkapnya

Ia juga kembali mengungkapkan kasus pembunuhan tiga warga di Hutan Patani.

Lalu ia juga menyinggung beberapa bulan lalu tahun 2021 terjadi kasus pemerkosaan di Desa Lelilef yang diketahui korban asal Desa Tepeleo, Kecamatan Patani Utara itu meninggal dunia.

Tak hanya itu, Ketua Exco Partai Buruh Kecamatan Weda Kota, Junaidy Alting juga menyampaikan kepada Suara Halmahera terkait berbagai teror yang terjadi di wilayah Patani baru-baru ini, serta kasus lainya seperti pencurian, kekerasan, perampasan, yang tengah marak terjadi di wilayah lingkar tambang Halmahera Tengah dan sekitarnya.

Halaman:

Editor: Firmansyah Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah