Rusia Terus mendesak NATO untuk menghentikan Ekspansi ke Arah Timur, Mungkinkah Perang Dunia ke Tiga Meletus?

- 16 Februari 2022, 09:56 WIB
Ilustrasi. Begini prediksi Jenderal top AS soal Timur Tengah yang diperkirakan menjadi medan tempur bila Perang Dunia 3 antara kekuatan Rusia dan Ukraina terjadi.
Ilustrasi. Begini prediksi Jenderal top AS soal Timur Tengah yang diperkirakan menjadi medan tempur bila Perang Dunia 3 antara kekuatan Rusia dan Ukraina terjadi. /Pixabay/robertwaghorn

SUARA HALMAHERA - AS telah memerintahkan staf diplomatik yang tidak penting untuk meninggalkan ibu kota Ukraina, Kyiv, di tengah ketegangan yang sedang berlangsung dengan Rusia. Lebih dari selusin negara kini telah meminta warganya untuk meninggalkan Ukraina atau telah memindahkan personel resmi dari Kyiv.

Pemerintahan Biden mengatakan 130.000 tentara Rusia berkumpul di sepanjang perbatasan Ukraina, dan memperingatkan lagi hari Minggu bahwa Rusia dapat menyerang kapan saja. Rusia terus menuntut penghentian ekspansi NATO ke arah timur. Pejabat Ukraina, sementara itu, menyerukan pertemuan mendesak dengan Rusia untuk membahas krisis tersebut.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, yang berbicara dengan Presiden Biden Minggu, mengulangi seruan akhir pekan ini untuk menghindari menciptakan "kepanikan" atas situasi tersebut.

Presiden Volodymyr Zelensky: “Teman terbaik bagi musuh, yaitu kepanikan di negara kita. Dan semua informasi yang hanya membantu untuk kepanikan ini tidak membantu kita.”

Ribuan demonstran berbaris melalui Kyiv Sabtu, dengan beberapa pengunjuk rasa menyerukan perdamaian sementara yang lain mendesak Ukraina untuk membela diri terhadap agresi Rusia. Kanselir Jerman Olaf Scholz berada di Kyiv hari ini sebelum menuju ke Moskow untuk pembicaraan lebih lanjut karena Jerman mengatakan krisis telah mencapai titik "kritis". Ini Kanselir Scholz yang berbicara hari Minggu.

Kanselir Olaf Scholz: “Dan itulah mengapa perlu menjadi jelas, untuk mengatakan dengan jelas bahwa dalam kasus agresi militer terhadap Ukraina yang membahayakan integritas teritorial dan kedaulatannya akan menghasilkan reaksi keras dan sanksi yang telah kami persiapkan dengan hati-hati dan yang dapat kami berikan berlaku segera, bersama dengan sekutu kami di Eropa dan NATO.”

Wakil Presiden Kamala Harris akan berpidato di Konferensi Keamanan Munich akhir pekan ini untuk mengumpulkan sekutu AS di Eropa.*** 

Editor: Supriadi Husaen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah