Petani Maluku Utara Terancam, Nilai Tukar Petani Menurun, Petani Halmahera Sedang Tidak Baik-Baik Saja

- 3 Oktober 2021, 17:01 WIB
ilustrasi petani: Nilai Tukar Petani (NTP) Maluku Utara Menurun di tengah peningkatan NTP secara nasional ada apa dengan Maluku utara
ilustrasi petani: Nilai Tukar Petani (NTP) Maluku Utara Menurun di tengah peningkatan NTP secara nasional ada apa dengan Maluku utara /Sukoharjoupdate/ Kinan Riyanto/

 

SUARA HALMAHERA – Pertanian Maluku Utara terguncang, nilai tukar petani (NTP) mengalami penurunan.

Data terbaru yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku Utara mengutarakan bahwa, nilai tukar petani pada bulan September mengalami penurunan dibanding dengan bulan Agustus.

Definisi NTP alias Nilai Tukar Petani menurut BPS adalah sebuah indicator untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani.

Pada bulan September 2021, NTP Maluku Utara turun 0,56 persen dari 104,15 pada bulan agustus menjadi 103,57 pada bulan September.

"Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada 7 (tujuh) kabupaten di Provinsi Malut pada September 2021, NTP Provinsi Malut mengalami penurunan sebesar 0,56 persen dibandingkan NTP Agustus 2021, yaitu dari 104,15 menjadi 103,57," kata Kepala BPS Malut, Aidil Adha pada juam 1 september 2021, dilansir dari Antara.

Diakui oleh kepala BPS bahwa survey dilakukan sampai pada tingkat pedesaan.

Hal ini terlihat dalam data bahwa, tingkat konsumsi petani juga mengalami penurunan.

Perbandingan Indeks Konsumsi Rumah Tangga petani (IKRT) pada bulan September sebesar 107,83 dibandingkan dengan bulan Agustus 108,07, turun sebesar 0,22 persen.

Hal ini menjadi pukulan berat bagi petani di masa pandemi, terutama petani di desa-desa di Maluku Utara.

Halaman:

Editor: Achmad Sayuti Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah