Network
SUARA HALMAHERA – Pemalangan jalan yang terjadi di patani barat adalah buntut dari kekecewaan warga terhadap kebijakan ganti rugi lahan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah.
Berulangkali warga menyampaikan keluh kesah Kantor Bupati namun tak pernah direspon, hingga akhirnya warga pemilik lahan mendatangi kantor kecamatan Patani Barat.
Camat selaku pemangku pemerintahan tingkat kecamatan, kemudian berjanji akan memfasilitasi warga pemilik lahan yang menuntut hak ganti rugi lahan.
Akhirnya pada hari Sabtu 7 Agustus 2021, dua Anggota DPRD Halmahera Tengah didatangkan untuk mendengar keluh kesah warga pemilik lahan sekaligus berdiskusi menyelesaikan masalah yang mereka hadapi saat ini.
Bertempat di Kantor Kecamatan, Camat Patani Barat mendampingi warganya berdiskusi dengan Anggota DPRD Halmahera Tengah.
Kaderun Karim dan Aswar Salim keduanya adalah perwakilan Komisi III Fraksi Partai Golkar yang datang menemui warga pemilik lahan.
Terhitung pada bulan Juli 2021 sudah tiga kali warga pemilik lahan melakukan pemalangan jalan.
Tanggal 19 juli 2021 jalan penghubung antara Kecamatan Patani Barat dan Kecamatan Patani di palang selama berhari-hari.
Kemudian berlanjut tanggal 25 dan 27 juli 2021 aksi palang jalan terjadi di dua titik pertama desa Banemo dan selanjutnya di wilayah Rubnganga desa Bobane Jaya.
