Togutil Malang, Togutil Sayang : Pencipta Lagu Buruh Tani Ini, Mengkritik Presiden Jokowi

- 16 Januari 2021, 11:49 WIB
SAFI'i Kemamang pencipta lagu Buruh Tani
SAFI'i Kemamang pencipta lagu Buruh Tani /Foto dari Akun Facebook Va SAFI'i/

Ketika kalian memaksa para dokter dan bidan untuk membuang alat jarum suntik beserta obat-obatannya dan memberi mereka peralatan baru yang bernama cangkul dan bibit jagung, apakah mereka bersedia? Sudah pasti tidak bersedia!

Baca Juga: Pemerintahan Jokowi disebut Otoriter oleh Ekonom Ini?

Ketika kalian meminta tukang kayu untuk membuang peralatan beserta kayu-kayunya dan memberinya dengan peralatan baru seperti arit dan hewan ternak, apakah mereka menerimanya? Sudah pasti menolaknya!

Ya. Mereka tidak mau!

Ya. Mereka tidak bersedia!

Ya. Mereka menolaknya!

Begitulah yang juga dilakukan oleh masyarakat Suku TOGUTIL (TOBELO) di Halmahera. Mereka tidak mau, tidak bersedia, dan menolak ketika rumahnya, alat kerjanya, hutannya, dan segenap kehidupannya dirusak, dihancurkan oleh NEGARA melalui PENGUASA dan PENGUSAHANYA.

Pelan-pelan namun pasti. Dengan cara yang hampir sama, ketika musim gugur datang, tatkala musim kemarau tiba, maka berubahlah wajah dan bentuk hutan. Perubahan kecil-kecilan terjadi pada wajah dan bentuk hutan beserta kehidupannya. Begitu juga, pelan-pelan namun pasti. Ketika penguasa dan pengusaha tambang datang, maka wajah dan bentuk hutan juga akan mengalami perubahan. Perubahan total bukan kecil-kecilan. TAMBANG DATANG, MAKA HUTAN BESERTA KEHIDUPANNYAPUN MENGHILANG!

Baca Juga: Menteri Keuangan Jokowi Diam Soal Utang Yang Terus Membengkak

Suku TOGUTIL. Sebuah komunitas suku 'terbelakang' yang tinggal di tengah-tengah hutan belantara Halmahera, Maluku Utara. Mereka terusir dari kehidupannya. Mereka terusir dari rumahnya. Mereka menderita dan terasing dari negerinya. Negeri yang sudah mereka tinggali sejak negara yang bernama Indonesia ini belum berdiri.

Halaman:

Editor: Firmansyah Usman


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x