Unjuk Rasa Menuntut Kejelasan Kasus Pembunuhan di Kali Gowonle Berakhir Dengan Baku Pukul

25 Oktober 2021, 20:05 WIB
Unjuk Rasa Menuntut Kejelasan Kasus Pembunuhan di Kali Gowonle Berakhir Baku Dengan Pukul /Suara Halmahera/

SUARA HALMAHERA - Aksi unjuk rasa oleh Front Perjuangan Untuk Kemanusiaan (FPUK) Maluku Utara di Halmahera Tengah (Halteng) berakhir dengan baku pukul, Senin 25 Oktober 2021.

Kasus pembunuhan di kali Gowonle Patani Timur yang sudah kurang lebih setengah tahun ini, ditegaskan oleh FPUK masih saja belum ada kejelasan.

Tragedi pembunuhan di kali Gowonle ini telah membawa luka yang dalam untuk keluarga korban serta masyarakat Patani Timur.

Baca Juga: Edi Langkara janji Lakukan Penyisiran Besar-Besaran, Kapolres Halteng Tak Serius Ungkap Kasus Gowonle

Baca Juga: Tuntu Kasus Pemerkoasan Lelilef dan Kasus Gowonle Diusut, Satpol PP Pukul Mahasiswa Hingga Pingsan

Aksi FPUK Maluku Utara yang meminta kejelasan pembunuhan di kali Gowonle ini sayangnya berakhir ricuh.

Seorang aktivis FPUK alami pemukulan di depan Polres Halmahera Tengah.

Begitu juga aksi yang berlanjut di depan kantor Bupati, seorang aktivis alami kekerasan hingga membuatnya pingsan.

Front Perjuangan Untuk Kemanusiaan (FPUK) Malut menegaskan bahwa kedua lembaga tersebut tak lagi memiliki rasa kemanusiaan atas tragedi pembunuhan di kali Gowonle.

Berikut ini adalah kronologis aksi:

Kronologis Aksi

Pukul 09.00 WIT moderator membuka agenda demonstrasi. Pada pukul 09.20 moderator mengarahkan massa aksi untuk menuju rute aksi pertama

Pukul 09.57 WIT massa aksi sampai di Tugu Kembang Api dan berhenti untuk mempublikasi isu sekaligus menunggu kawan-kawan massa aksi lain.

Pukul 10.24 WIT Babinkamtibmas Desa Were menghampiri massa aksi dan mengawal massa yang melakukan aksi demonstrasi.

Pukul 10.50 WIT massa aksi menuju Polres Halmahera Tengah dan pada pukul 11.35 WIT massa aksi sampai di Kantor Polres dan langsung terjadi caos dengan anggota Kepolisian sehingga salah satu massa aksi menjadi korban.

Pukul 11.44 WIT massa aksi melakukan pembakaran Ban mobil. Dan pukul 12.01 WIT bagian negosiasi massa aksi yakni Kawan Yellu bernegosiasi dengan salah satu anggota kepolisian. Sekitarnya pukul 12:04 massa aksi di tahan oleh kepolisian di depan gerbang masuk halaman Kantor Polres dengan tameng agar massa aksi tidak menerobos masuk ke dalam halaman Kantor.

Di pukul 12.12 WIT salah satu anggota Kepolisian mencoba memadamkan api yang membakar Ban sehingga amarah massa aksi terpancing. Berselang satu menit yakni di pukul 12.13 salah satu massa aksi menjadi korban pemukulan di bagian rusuk oleh kepolisian.

Pukul 12.22 WIT massa aksi berembuk sambil menunggu Sholat Dzuhur selesai. Pukul 12:35 massa aksi kembali melanjutkan demonstrasi sekaligus memanggil massa aksi untuk dapat menyatukan barisan akan tetapi Kapolres langsung keluar dan menghampiri massa aksi sekaligus hering terbuka dengan massa aksi.

Pukul 13.43 WIT massa aksi beranjak ke rute kantor bupati. Pukul 14:29 massa aksi tiba di Kantor Bupati Kab. Halmahera Tengah Malut dan langsung dihalangi oleh barisan Satpol PP.

Pukul 14.38 terjadi baku pukul yang tak terelakan sehingga membuat salah satu kawan dari massa aksi, kawan Bae alias Udix (delegasi Literasi Otak Timur) mengalami luka di wajah sehingga mengakibatkan korban pingsan dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kota Weda. Pukul 14.36 massa aksi putar haluan ke awal titik kumpul.***

Editor: Firmansyah Usman

Tags

Terkini

Terpopuler