SUARA HALMAHERA - Ajang Indonesia Master 2022 sebentar lagi akan digelar.
Pebulutangkis Indonesia telah mempersiapkan diri untuk terjun ke Indonesia Masters 2022 ini
Banyak penikmat badminton Indonesia bertanya-tanya, Indonesia Master pertama kali dihelat dimana?
Sebelum membahas kota yang pertama menyelenggarakan Indonesia Master, perlu diketahui asul usl turnamen ini dibuat
Sebelumnya pada tahun 2010 turnamen ini bernama Indonesia Master Grand Prix Gold
Turnamen bulu tangkis Internasional ini bertahan hingga tahun 2018
Baca Juga: Dokumen Aliran Dana Suap Alfamidi ke Walikota Ambon Berhasil Ditemukan KPK, ini Kronologinya
Baca Juga: Aturan Plat Nomor Putih Akan Berlaku, Berikut Ketentuan Untuk Pemilik Kendaraan di Maluku Utara
Pertama kali diselenggarakan di Samarinda, Kalimantan Timur dengan prize pool 120.000 Dollar AS
Kemudian bulu tangkis internasional ini naik level pada tahun 2018 menjadi Super 500
Kemudian pada tahun 2021 kemarin, Indonesia Master naik level lagi menjadi Super 750
Kota Samarinda menjadi sejarah dimana ajang Indonesia Master pertama kali digelar pada tahun 2010 silam.
Atlet yang menjuarai ajang indonesia master pertama kali digelar adalah
Tunggal Putra: Taufik Hidayat (Indonesia)
Tunggal Putri: Ratchanok Intanon (Thailand)
Ganda Putra: Mohammad Ahsan - Bona Septano (Indonesia)
Ganda Putri: Luo Ying - Luo Yu (Tiongkok)
Ganda Campuran: Tontowi Ahmad - Liliyana Natsir (Indonesia)
Perolehan medali terbanyak sepanjang turnamen ini digelar dari tahun 2010 hingga 2021 adalah:
Indonesia 25 medali
Tiongkok 12 medali
Jepang 6 medali
Thailand 4 medali dan
Korea Selatan 3 medali
Indonesia Masters 2022
Ajang badminton internasional ini akan kembali digelar di tahun 2022
Turnamen ini akan diselenggarakan di Istora Senayan jakarta pada 7-12 Juni 2022
Hadiah yang diperebutkan adalah 400.00 dolar AS atau kurang lebih Rp5,6 miliar
Rencananya Turnamen bulu tangkis ini akan diikuti oleh 270 atlet kelas dunia yang terdiri dari 28 negara.
Indonesia Masters 2022 akan dilangsungkan di Jakarta itu akan dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat.***