Ini Alasannya Mohammed Rashid Tidak Memegang Spanduk Yang Tertulis Stop War; Sangat Tidak Adil!

- 4 Maret 2022, 16:56 WIB
Penggawa Persib Mohammed Rashid tampak tak ikut memegang spanduk bertuliskan 'Stop War'.
Penggawa Persib Mohammed Rashid tampak tak ikut memegang spanduk bertuliskan 'Stop War'. /Instagram/@moerashid95/

"Jelas tidak, Nabi Muhammad mengatakan tidak ada perbedaan antara orang Arab dengan non-arab dan tidak juga antara orang berkulit hitam dan putih kecuali dengan ketakwaannya!" kata dia menegaskan.

Dalam unggahannya, pemain berpaspor Palestina itu mempertanyakan keadilan.

Pasalnya, dikatakan Rashid, bila pesepakbola melakukan hal yang sama untuk Palestina, dinilai merupakan tindakan ilegal.

Bahkan menurutnya, ada yang menilai mencampuradukkan sepak bola dengan politik. "Mengapa standar ganda? Ini sangat tidak adil!" katanya menegaskan.

"Kita semua adalah manusia! Kami juga tidak ingin perang di Palestina, Suriah, Yaman, Irak dan lain-lain," tuturnya.

Lebih lanjut, dalam unggahannya, dia juga mengatakan kalau ingin bersimpati dan menunjukkan kemanusiaan, maka mesti berlaku adil. Menurut dia, sudah semestinya melakukan hal tersebut untuk semua orang yang menderita di seluruh dunia.

"Bukan memilih dan memilih! Insya Allah semua perang akan berakhir dan orang-orang di mana pun di dunia dapat aman dan menikmati hidup jauh dari perang," kata dia, seperti dikutip dari unggahan @moerashid95.

Saat berlaga kontra Persija, Rashid tampil impresif, terbukti duetnya dengan Marc Klok mampu meredam permainan Macan Kemayoran.

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Rabu 2 Maret 2022, Persib berhasil menekuk Persija dengan skor akhir 2-0.

Pikiran-Rakyat.com telah berupaya menghubungi Mohammed Rashid untuk meminta izin memberitakannya. Namun saat berita ini ditayangkan, yang bersangkutan belum memberi respons.*** (Irwan Suherman/Pikiran Rakyat).

Halaman:

Editor: Risman Lutfi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah