Network
Kritik juga dilontarkan kepada para pejabat yang diduga terlibat dalam peristiwa ini, karena dianggap telah mengambil keuntungan dari posisi mereka untuk menikmati fasilitas mewah yang seharusnya tidak bisa diakses oleh orang biasa.
Postingan ini juga mengundang diskusi tentang pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan dan kepemimpinan.
Netizen menuntut agar para pejabat memberikan penjelasan dan pertanggungjawaban atas tindakan mereka, serta diambil tindakan tegas untuk mencegah tindakan korupsi di masa depan.
Sikap Hedon keluarga pejabat
Seperti yang kita ketahui, beberapa pekan belakang ini, publik dihebohkan dengan perilaku hedon sejumlah keluarga pejabat.
Beberapa di antaranya viral di media sosial, termasuk Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, Kepala Bea Cukai Makassar, Andhi Pramono, Sekda Riau, SF Hariyanto, dan pejabat Dishub DKI Jakarta.
Perilaku keluarga pejabat itu mencakup penggunaan fasilitas mewah yang diduga dibeli dengan uang negara, seperti pesawat pribadi, mobil mewah, perhiasan, dan barang-barang branded lainnya.
Tindakan-tindakan ini menimbulkan kekhawatiran dan kecaman dari masyarakat luas, yang menganggap bahwa tindakan tersebut tidak etis dan tidak mencerminkan moralitas yang seharusnya dipegang oleh pejabat publik.
Akankah istri pejabat Flexing tas Hermes Lindy di kabin first class pesawat mendapat tindakan hukum?***
