SUARA HALMAHERA - Gempa Laut Banda magnitudo 7,5 pada 10 Januari 2022 dini hari membuat warga Maluku geger
Ahli Gempa BMKG sekaligus Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan penyebab terjadinya Gempa di Laut Banda, Maluku
Menurut Daryono, Gempa tersebut akibat aktivitas Subduksi Laut Banda yang Memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
Baca Juga: Sebelum kasus KDRT, Venna Melinda Sempat Minta Varel Bramastha untuk Luangkan Waktu Bersamanya
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Laut Banda. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," tulis Daryono diakun Twitter @daryonobmkg
Dia juga menjelaskan Episenter Gempa Laut Banda ini terletak pada koordinat 7,37 derajat Lintang Selatan, 130,23 derajat Bujur Timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 136 Km arah Barat Laut, Maluku Tenggara Barat
Pusat gempa berada pada kedalaman 130 km, sementara itu gempa susulan (aftershock) yang terjadi setelah gempa utama sebanyak 3 kali masing-masing magnitudo M5,5, M4,8 dan M4,5.
"Hingga pukul 02.37 WIB, hasil pantauan BMKG menunjukkan adanya 3 aktivitas gempa bumi susulan (gempa susulan) dengan magnitudo M5,5 M4,8 dan M4,5," lanjut Daryono
Baca Juga: Penyebab Gempa Jayapura Terungkap, BMKG Sebut Aktivitas Sesar Aktif