SUARA HALMAHERA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan mengenai alasan terjadinya gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Dikutip dari akun Instagram pribadinya, @daryonobmkg, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, bahwa titik pusat gempa terjadi di wilayah Sukabumi, Jawa Barat, pada pukul 13.21 WIB, 21 November 2022.
Menurut hasil analisis Daryono, episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,86 derajat LS dan 107,01 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 km.
Baca Juga: BMKG Bongkar Sebanyak 285 Kali Gempa Susulan Terjang Cianjur
Baca Juga: Gempa Cianjur: BNPB Pastikan 62 Orang Meninggal Dunia
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar Cimandiri," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono
Sesar Cimandiri diketahui sebagai sesar besar yang memanjang dari Teluk Pelabuhan Ratu sampai sekitar Padalarang.
Sesar Cimandiri disebut sebagai sesar tua yang terbentuk selama berlangsungnya orogenesa tahap dua, tepatnya pada waktu Akhir Eosen Tengah.
Baca Juga: Contoh Surat Lamaran Kerja Umum, Untuk Semua Perusahaan