Network
SUARA HALMAHERA - Siapakah Siti Latifah Herawati Diah yang tampil di Google Doodle hari ini, pada Minggu 3 April 2022.
Siti Latifah Herawati Diah merupakan tokoh jurnalis Indonesia yang lahir di Tanjung Pandan, Belitung, 3 April 1917.
Ia menikah dengan sesama jurnalis, Burhanuddin Mohammad Diah atau B.M. Diah.
Baca Juga: Manfaat Membaca Do'a Qunut Pada Waktu Sholat: Bacaan Latin dan Terjemahan
pada 18 Agustus 1942. Kemudian, B.M. Diah menjadi Menteri Penerangan pada tahun 1968.
Sosoknya tampil di laman pertama Google dan menjadi Google Doodle pada 3 April 2022 untuk memperingati hari lahir tokoh pers wanita tersebut.
Siti Latifah Herawati Diah adalah seorang wartawan perempuan pertama di Republik Indonesia sekaligus merupakan tokoh pers Indonesia.
Baca Juga: 4 Hal Yang Dapat Membatalkan Puasa: Berhati-hatilah Agar Puasa Tetap Terjaga
Dirinya juga merupakan salah satu tokoh perempuan Indonesia yang terkenal seperti dilansir dari PikiranRakyat-Depok.com, Minggu 3 April 2022.
Bukan hanya bergelut didunia jurnalistik semata, ternyata dia juga pernah memimpin upaya mendeklarasikan Kompleks Candi Borobudur sebagai situs warisan dunia.
Tak hanya itu, Siti Latifah Herawati Diah juga menjadi seorang advokat yang dikenal senantiasa menyuarakan hak-hak wanita.
Baca Juga: Wasiat Terakhir Suzanna Sebelum Dirinya Meninggal Dunia
Banyak kiprah yang di telusuri oleh jurnalis perempuan tersebut seperti dilansir dari JurnalMedan.com, bahwa Ia pernah mewakili Indonesia ke India.
Selain sebagai istri dari seorang Menteri, Siti Latifah Herawati Diah merupakan jurnalis wanita yang dikirim menjadi delegasi perempuan Indonesia ke India tahun 1947.
Diketahui saat menjadi delegasi perempuan Indonesia ke India, ia mendapat kehormatan untuk bertemu dengan Mahatma Gandhi yang merupakan Bapak Kemerdekaan India.
Baca Juga: Anjuran Mandi Suci Sebelum Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan, Berikut Niat dan Cara Mandinya
Sebelum menekuni profesi wartawan, Herawati sudah aktif dalam berbagai organisasi pelajar dan wanita sejak zaman kolonial hingga kemerdekaan.***
