Network
SUARA HALMAHERA - Suhu politik Pilpres 2024 mulai memanas dengan bermunculannya para calon kandidat yang digadang-gadang, salah satunya adalah Anies Baswedan yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan seperti yang diketahui saat masih fokus untuk menyelesaikan masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang tinggal menghitung bulan lagi. Tetapi isu tentang kans dirinya untuk maju dalam Pilpres 2024 semakin mencuat mengingat banyaknya dukungan yang berdatangan beberapa saat ini.
Wacana Pilpres 2024 tentang kandidat mulai di naikan, mulai dari Anies Baswedan sampai pada Ganjar Pranowo yang keduanya merupakan putra terbaik dari ibu Pertiwi saat ini.
Sepertinya Pilpres 2024 nanti akan jadi suatu drama mengingat dari hari mulai munculnya arus dukungan terhadap beberapa kandidat, salah satunya adalah Anies Baswedan sendiri. Gubernur DKI Jakarta ini mempunyai basis yang kuat dari Umat Islam mengingat kedekatannya dengan beberapa kelompok.
Menarik untuk di tunggu drama apa yang akan terjadi, tetapi bila melihat secara rasional panggung Anies Baswedan mulai akan berkurang mengingat jabatannya sebagai Gubernur akan berakhir sebentar lagi.
Berbeda dengan beberapa calon lainya seperti Ganjar Pranowo atau Ridwan Kamil yang masih menjabat paling tidak berakhir sampai mendekati Pilpres 2024 nanti.
Tentu menjadi perhatian serius juga dari para pendukung Anies Baswedan dan bahkan mungkin pak Anies sendiri apabila benar-benar mau di usung.
Selama ini kita tahu untuk mengantarkan seorang sebagai orang nomor di Indonesia harus mempunyai panggung untuk mencitrakan dirinya. Anies sendiri bukan berasal dari kader partai politik manapun, dia berangkat dari seorang pengajar dan profesional.
Para elit politik pun mulai akan menghitung juga tentang sampai sejauh mana Anies Baswedan ini akan mempunyai popularitas sebab dengan kehilangan masa jabatannya di sebagai orang nomor 1 di DKI Jakarta akan mengguranginya juga dari interaksi publik dalam hal pencitraan dirinya.
Maka Anies Baswedan pun harus mulai berfikir untuk membuat panggung durinya sendiri dengan cara lain, mengingat sebentar lagi dia tidak akan memegang jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta apabila dia berniat untuk maju menjadi orang nomor 1 RI mengantikan Presiden Jokowi yang akan berakhir masa jabatannya.
