SUARA HALMAHERA – Ditengah arus perubahan zaman kelurahan Ngampilan, kecamatan Ngampilan Kota Yogyakarta tetap melakukan semangat gotong royong, sebagaimana yang kita tahu bahwa semangat seperti ini sudah hilang apalagi untuk ukuran masyarakat perkotaan.
Kondisi diatas tidak berlaku bagi masyarakat kelurahan Ngampilan yang tetap melakukan gotong royong walaupun dengan keterbatasan yaitu harus dengan mematuhi Protokol Kesehatan karena hari ini lagi marak-maraknya penyebaran varian baru Covid-19 yaitu omnicorn.
Pekerjan dengan gotong royong Sendiri sebenarnya adalah budaya asli dari bangsa ini dan Soekarno dalam ajaran Marhaenismenya menekankan semangat gotong royong ini kemajuan bangsa.
Kegiatan yang dilakukan masyarakat Ngampilan diatas dalam rangka untuk membersihkan lingkungannya bahkan sempat ada penyemprotan cairan Disfektan dalam rangka mencegah penyebaran virus Covid-19 dengan varian baru yang sangat ganas.
Kegiatan gotong royong ini sebenarnya bukan hanya dilakukan saat negara ini dilanda wabah Covid-19 tetapi sudah menjadi kebiaasan masyarakat sekitar sejak dulu, yang artinya budaya gotong royong ini tidak pernah hilang dari mereka.
Tetapi karena kemunculan Covid-19 maka ditambah dengan penyemprotan cairan disenfektan disekitar lingkungannya.
Tentu hal ini harus menjadi perhatian tersendiri untuk pemerintah dan patut untuk dicontoh oleh daerah lainnya.
Sebagaimana diketahui bahwa umumnya daerah urban atau perkotaan sangat jauh dari namanya tradisi untuk saling bekerjasama terhadap soal-soal lingkungan seperti diatas.