Network
SUARA HALMAHERA- Gempa Bumi yang menimpa saudara-saudara di Nusa Tenggara Timur sungguh menyayat hati. Pasalnya banyak rumah yang harus rusak dan warga terpaksa mengungsi.
Warga melakukan pengungsian untuk menghindari gempa bumi susulan, penyelamatan diri sejak awal sudah benar dilakukan oleh warga.
Bencana alam seperti gempa bumi yang terjadi saat ini bukan lagi soal takdir tuhan atau kejadian alami. Tetapi gempa bumi yang terjadi ada kaitan dengan model pembangunan Indonesia saat ini.
Pembangunan model Indonesia yang bersandar pada pembangunan berkelanjutan yang kapitalistik. Telah banyak menggangu aktivitas dialektika alam sehinggan sering terjadi gesekan antara lempeng.
Dampak dari gempa bumi tersebut lebih banyak merugikan rakyat miskin yang tak punya akses terhadap apapun. Mereka harus menjadi korban dari model pembangunan yang sangat kapitalistik.
Ada hal yang sangat menyayat hati adalah bereda video seroang bapak menggendong anaknya dan berlarian berupaya menyelamatkan diri. Diantara banyak yang berlari bapak dan anak itu terlihat saling menguatkan dan menyanyangi agar terhindar dari gempa.
Aksi seorang bapak untuk menyelamatkan anaknya itu patut di apresiasi, pasalnya apa yang ia lakukan itu bentuk dari kasih saying seroang bapak terhadap anaknya.
Semoga bapak dan anak serta keluarga mereka bisa terselamatkan dari gempa bumi yang cukup berdampat terhadap kehidupan mereka. Pemerintah harus segera secepatnya menyelamatkan warga agar tidak lama terlantar di pengungsian. Jangan lagi menjadikan gempa bumi sebagai lahan untuk berbisnis dalam bentuk kapitalisme bencana.***
