Network
SUARA HALMAHERA. Gempa Bumi yang terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada 14 Desember 2021 telah menambah derentan bencana alam di Indonesia. Gempa yang terjadi ini harus menjadi tamparan keras bagi pemerintah Indonesia untuk terus melakukan perbaikan dalam hal teknologi bencana. Agar kedepan bisa lebih cepat mendeteksi bencana yang terjadi.
Setiap tahun Indonesia selalu menjadi langganan bencana alam mulai dari gempa hingga tsunami. Apa sebenarnya yang menjadi akar dari bencana ala mini. Apakah hanya takdir tuhan? Atau karena terjadi secara alami? Tidak mungkin ini hanya takdir dan terjadi secara alami. Tentu ini punya kaitan dengan model pembangunan yang ada di Indonesia.
Gempa Bumi yang terjadi juga telah memporak porandakan berbagai bangunan fisik yang ada di NTT. Goncangan keras yang terjadi telah merobohkan dan meretakkan berbagai bangunan.
Baca Juga: 2 Lagu Romantis Dari Rossa Bikin Baper
Informasi yang Suarahalmahera.com dapatkan dari beberapa berita jaringan media pikiran rakyat telah memberikan data.
“ Ada sekitar 346 rumah yang warga yang rusak dan 770 warga masih melakukan pengungsian untuk menghindari gempa susulan”. Infosemarangraya.com
Selain itu gempa yang terjadi tidak hanya menghantam Provinsi NTT namun juga menghantam Sulawesi.
Baca Juga: Sukses Karena Viral, 5 Penyanyi ini Sering Masuk Trending Youtube dan Terkenal
“ Gempa bumi magnitudo (M) 7,4 yang mengguncang Provinsi Nusa Tenggara Timur juga dirasakan beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara” BNPB ( 15/12/202).***
