Network
SUARA HALMAHERA - Seorang guru pemilik lembaga pendidikan keagaaman di Bandung menjadi viral karena memperkosa belasan santriwati (muridnya) berungkali.
Perbuatan bejatnya terhadap belasan santriwati yang diperkosanya mengakibatkan ada yang hamil dan melahirkan.
Mirisnya, belasan santriwati diperkosanya hingga hamil dan melahirkan itu masih dibawah umur.
Baca Juga: Dikuasai Nafsu, Predator Seks Perkosa 14 Santriwati, Ada yang Hamil Sampai 2 Kali
Baca Juga: Ini Fakta-Fakta Menarik Predator Seks Pemerkosa Belasan Santriwati di Bandung
Diketahui bahwa guru berinisial HW pemilik lembaga pendidikan keagamaan itu, memperkosa belasan santriwati atau muridnya dengan iming-iming akan direkomendasikan menjadi polisi wanita (polwan).
"Terdakwa menjanjikan akan menjadikan anak korban polisi wanita (Polwan)," ujar jaksa penuntut umum Kejari Bandung, Agus Mujoko dalam surat dakwaannya. Dikutip dari deskjabar.pikiran-rakyat.com.
Tak hanya menjanjikan menjadi polwan, guru pemerkosa itu juga menjanjikan salah satu korban untuk mengurus lembaga miliknya.
Baca Juga: TERBONGKAR Ternyata Begini Cara Predator Seks Bujuk Santriwati di Bandung Sebelum di Perkosa
"Terdakwa menjanjikan akan membiayai kuliah dan mengurus pesantren," kata Agus Mujoko.
Adapun kasus guru perkosa santriwati atau pemerkosa belasan muridnya itu telah disidangkan di Pengadilan Negeri Bandung (PN Bandung) dan akan digelar lagi pada Rabu 8 Desember 2021.
Dalam kasus perkosa belasan santriwati ini, beberapa telah hamil hingga melahirkan.
Pria berinisial HW dalam dakwaan disebutkan terkait korban yang hamil jangan khawatir karena dia bertanggung jawab.
"terdakwa menjanjikan anak akan dibiayai sampai kuliah," kata Agus Mujoko.
Guru pemilik lembaga pendidikan keagamaan yang merupakan pelaku pemerkosaan belasan santriwati ini beralasan kepada para santri yang diperkosanya bahwa seolah istrinya tak mau melayani bahkan ia membawa mertua yang tak ingin memiliki banyak anak.
"Terdakwa ceritakan mertua tak mau banyak anak," kata Agus Mujoko.
Kasus perkosa belasan santriwati ini tengah dalam tahap pemeriksaan.***
