Fahri Hamzah : SBY Orang Baik Maka Hargailah

- 31 Oktober 2021, 09:56 WIB
Fahri Hamzah mengaku heran dengan banyaknya serangan dan kritik kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).*
Fahri Hamzah mengaku heran dengan banyaknya serangan dan kritik kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).* /Kolase Twitter @fahrihamzah/@SBYudhoyono

SUARA HALMAHERA– Akhir-akhri ini dunia perpolitikan di Indonesia diwarnai dengan saling seran antara PDIP dan DEMOKRAT.

Berbagai politisi kemudian merespon serangan yang dimulai oleh politikus PDIP Hasto yang menyatakan Jokowi lebih baik dari pada SBY.

Fahri Hamza Politikus Partai Gelora, akhirnya juga ikut berkomentar karena menganggap aneh serangan terhadap SBY.

 Fahri Hamzah, mengingatkan bahwa SBY mengakhiri kekuasaannya dengan baik-baik maka tak perlu lagi membuat pernyataan seperti itu.

 Baca Juga: Kumpulan Kode Redeem FF Terbaru Yang Terbit 31 Oktober 2021, Klaim Hadiahnya Sekarang

"Kok aku lihat di TL banyak yang serang pak SBY ya? Kan dia dah pensiun baik2 kayak aku. Kalian belum tentu bisa berakhir baik2 loh," kata Fahri Hamzah, sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @FahriHamzah pada Sabtu, 30 Oktober 2021.

"Bukan nyama2in diri ya. Tapi hormatilah para pensiunan seperti kami," sambungnya. Dilansir Suarahalmahera.com dari Pikiran-rakyat.com pada artikel : SBY Diserang padahal Sudah Pensiun, Fahri Hamzah: Hormatilah Pensiunan seperti Kami Ini.

Sebelumnya, nama SBY kembali ramai dibicarakan. Bukan karena dia kini lebih sering melukis, akan tetapi terkait pernyataan Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (Sekjen PDIP) Hasto Kristiyanto.

Hasto menyebut kalau masa pemerintahan SBY kebanyakan rapat tanpa ada keputusan yang diambil.

Hasto menilai pemerintahan Jokowi memiliki kelebihan dibanding pemimpin lain. Dia menyebut Jokowi sosok presiden yang turun langsung ke bawah.

"Pak Jokowi punya kelebihan dibanding pemimpin yang lain. Beliau adalah sosok yang turun ke bawah, yang terus memberikan direction, mengadakan ratas (rapat kabinet terbatas) dan kemudian diambil keputusan di rapat kabinet terbatas," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis, 21 Oktober 2021.

Baca Juga: Sikap Partai Buruh Terhadap Beberapa Isu Kerakyatan Tahun 2021 -2022

"Berbeda dengan pemerintahan 10 tahun sebelumnya, terlalu banyak rapat tidak mengambil keputusan," sambungnya.

Pernyataan Hasto juga mendapat sejumlah respons dari Partai Demokrat, salah satunya yakni Andi Arief.

 

Selain itu, Jusuf Kalla yang pernah menjadi wakil presiden RI mendampingi SBY pun ikut angkat suara.*** (Ikbal Tawakal/Pikiran-rakyat.com)

Editor: Ali Akbar Muhammad

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah