Rakyat Dibebani Utang Negara Pemerintah Kemana?

- 15 Oktober 2021, 19:55 WIB
Ilustrasi. 89 penagih utang pinjol ditangkap.
Ilustrasi. 89 penagih utang pinjol ditangkap. /Pixabay/mohamed_hassan/

SUARA HALMAHERA-  Masalah utang merupakan sebuah masaalah historis yang sampai saat ini tidak pernah diselesaikan dari rezim berganti rezim.

Utang Indonesia mulai dari peninggalan kolonialisme, utang Soeharto, hingga saat ini utang terus menumpuk, ini juga menunjukan kita menjadi bangsa yang tidak punya harkat –martabat.

Proyek –proyek pembangunan mengalami mangkarak akibat dari kehabisan biaya, lalu siapa yang menghabiskan biaya?

Jaminan sosial rakyat banyat hilang harga-harga jebutuhan rakyat seperti listrik, BBM dan lainnya dinikkan, pastinya untuk membebnai rakyat mebayar utang.

Baca Juga: Pemindahan Ibu Kota Indonesia Disebut Jadi Bukti Kegagalan Pemerintah

"Saya tidak rela ini dibebankan kepada rakyat dan generasi mendatang. Rakyat harus membayar dengan mahal, rakyat tidak lagi mendapatkan biaya subsidi listrik dan BBM hanya karena membayarkan utang orang. Itu saya enggak setuju," kata Said Didu. Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Said Didu

Utang hanya bisa selesai jika pemerintah mempunyai keberanian untuk menjadikan bangsa Indonesia berdiri dikakinya sendiri sekaligus memajukan Industri-indsustri nasional serta menghapus utang luar negeri.

Minimal untuk menyelesaikan masalah utang adalah dengan mengikuti saran dari salah satu mantan Menteri , Said Didu.

"Lakukan audit, periksa, dan pihak yang melakukan itu harus tanggung risikonya. Umpamanya China yang melakukan itu, periksa China. Jika benar terbukti, stop China, 'kan enggak ada rugi," ujar Said Didu.

Halaman:

Editor: Ali Akbar Muhammad


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah