SUARA HALMAHERA - Momentum Pesta Demokrasi tak lama lagi akak dirayakan oleh Rakyat Indonesia.
Demokrasi memang membutuhkan partisipasi rakyat untuk terlibat memenangkan salah satu kandidat mereka entah dari aliran Nasionalis, Agamais, atau dari aliran apapun.
Pilpres 2024 kini menjadi perbincangan publik Indonesia pasangan seperti apa yang cocok untuk Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029.
Baca Juga: Partai Buruh adalah Partai Rakyat Jelata
Apakah aliran Ideologi Nasionalis-Agamais ataukah ada muncul alternatif lain seperti aliran Ideologi Sosialis?
Menurut politisi PPP Arsul Sani, paduan nasionalis dan agamis telah terbukti merupakan pasangan yang ampuh meraih suara. Meski demikian, ada kalanya tidak seperti itu. Dilansir Suarahalmahera.com dari Pikiran-rakyat.com pada artikel: Menjajal Duet Nasionalis-Agamis Menuju Pilpres 2024 dan Jalan Lain ke Istana.
Pasangan Megawati-Hasyim Muzadi misalnya gagal menang. Sebaliknya, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Budhiono justru unggul.
Hal lain yang layak juga dicatat, adanya kecenderungan pemilih yang terkesan ingin mencoba. Bukan hanya di tingkat pusat, tetapi juga di tingkat daerah.
Di Jawa Barat misalnya, munculnya nama Ahmad Heryawan pada Pilkada 2009 yang belum banyak dikenal sebelumnya. Maka, tidak sedikit yang terkejut ketika dialah justru yang terpilih mengalahkan petahana Danny Setiawan.