Ketidakpuasan Rakyat Terhadap Wapres Ma'ruf Amin Semakin Kuat, Publik Mempertanyakan Apa Kinerjanya

- 28 Agustus 2021, 22:29 WIB
Ketidakpuasan Rakyat Terhadap Wapres Ma'ruf Amin Semakin Kuat, Publik Mempertanyakan Apa Kinerjanya
Ketidakpuasan Rakyat Terhadap Wapres Ma'ruf Amin Semakin Kuat, Publik Mempertanyakan Apa Kinerjanya /Dok. Kominfo

SUARA HALMAHERA - Ketidakpuasan rakyat kepada Wapres Ma'ruf Amin dinilai tinggi dan hal ini diperkuat lewat hasil survey.

Yang menjadi ketidakpuasan Rakyat terhadap Wapres Ma'ruf Amin yakni pada kinerjanya.

Rakyat selalu bertanya apa kinerja Wapres Ma'ruf Amin.

Hal inilah yang memunculkan ketidakpuasan ditingkat rakyat.

Adapun hasil survei jelas menunjukkan, bahwa tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berada di angka 43,4 persen.

"Untuk wakil presiden ini (tingkat) kepuasannya sudah di bawah 50 persen. Ada pola di mana ketidakpuasan terhadap wakil presiden lebih tinggi dibanding kepuasan kepada Presiden Jokowi," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers, Rabu lalu, 25 Agustus 2021. Dikutip dari Ragam Indonesia, Sabtu 28 Agustus 2021.

Artikel terkait juga diterbitkan Ragamindonesia.pikiran-rakyat.com dengan judul: Kepuasan Publik Ke Wapres Ma’ruf Amin Jeblok, IPR: Rakyat Sudah Menilai!

Pernyataan dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, bahwa sebagai orang kedua di republik ini, sejatinya seorang Wapres harus memiliki kinerja yang bisa diukur dan harus bisa dipublikasi ke publik.

Sehingga publik baik masyarakat atau netizen yang itu adalah rakyat tidak lagi bertanya-tanya tentang kinerja seorang Wapres.

“Wajar jika masyarakat maupun netizen bertanya tentang kinerja pemimpinnya sendiri. Karena rakyat punya ukuran atau parameter sendiri dalam menilai kinerja wapresnya,” kata Ujang saat.

Ujang menuturkan, Jika kinerja Wakil Presiden Maruf Amin memuaskan, rakyat akan mengapresiasinya. Tapi jika sebaliknya, maka rakyat akan mempertanyakan terus.

“Pertanyaan publik mesti dijawab dengan kinerja yang mengesankan. Bukan dengan pembelaan dengan cara mencari argumentasi pemebenaran bahwa seolah-olah sudah bekerja,padahal kerjanya tidak kelihatan dan gak ada dampaknya bagi masyarakat,” tegasnya.

“Jika memang kinerja Wapres banyak, maka silahkan publikasi agar rakyat bisa menilai dan tidak lagi bertanya-tanya tentang kinerjanya,” demikian Ujang Komarudin.***(Ragam Indonesia - Ninding Permana)

Editor: Firmansyah Usman

Sumber: Ragam Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x