Kongres HMI 31 Surabaya, Bahlil Lahadalia: Kader HMI Jadi Pengusaha Ciptkan Lapangan Kerja

- 18 Maret 2021, 21:28 WIB
Bahlil Lahadalia di kongres HMI 31 Surabaya
Bahlil Lahadalia di kongres HMI 31 Surabaya /Instagram @bahlillahadalia/

SUARA HALMAHERA - Pada pembukaan Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang ke 30 di surabaya pada 17 Maret 2021 Bahlil Lahadalia menyerukan beberapa pesan.

Dalam kesempatan tersebut kepala BKPM ini menyerukan agar Kader HMI menjadi pengusaha supaya bisa menciptakan lapangan kerja.

Bahlil Lahadalia yang juga pernah berproses HMI, menyerukan Kader HMI supaya menjadi pengusaha harus punya intelektualitas, moralitas, jaringan, kepemimpinan dan kemandirian, tulis Bahlil di akun Instagram @bahlillahadalia.

"Saya berpesan bahwa kader HMI harus mempunyai intelektualitas, moralitas, jaringan, kepemimpinan, dan kemandirian dalam finansial," tulis bahlil di akun instagram @bahlillahadalia

Dilansir Suara Halmahera dari Antara pada 18 Maret 2021 Bahlil Lahadalia berpesan pada kader HMI bahwa orang yang disegani adalah yang mampu meningkatkan produktivitas ekonomi.

"Hari ini yang menguasai dunia adalah orang yang menguasai ekonomi. Hari ini orang yang disegani adalah orang yang meningkatkan produktivitas ekonomi," katanya saat hadir menjadi pembicara dalam Kongres XXXI HMI di Islamic Center, Surabaya, Kamis, 18 Maret 2021 dukuti dari Antara.

Lebih lanjut Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa untuk menjadi seorang pengusaha negara tak lagi menjadi faktor penghalang.

"Negara tidak lagi menjadi faktor penghalang untuk melakukan bisnis," terang Bahlil.

Bahlil Lahadalia mantan Bendahara Umum Pengurus Besar (PB) HMI periode 2001-2003 itu menyampaikan, berdasarkan UU No 11 tahun 2020 proses perizinan yaitu melalui Online Single Submission (OSS) mempermudah pengusaha.

Mantan Bendum PB HMI ini mengatakan kementerian yang dipimpinnya, mendapat arahan Presiden agar target realisasi investasi mencapai Rp900 melebihi target dari Bapenas.

Dia juga mengungkapkan ini adalah tantangan untuk dirinya, sebagai kader HMI yang mengabdi pada negara.

"Ya sebagai kader HMI tidak boleh mengatakan mundur. Kita tetap yakin usaha sampai. Yakin dulu, kita kerjakan dulu. Kalau ada halangan, baru kita perbaiki dari belakang. Yang penting maju dulu. Jadi yang bisa mengubah negara ini, ya kita-kita ini," katanya.

Bahlil Lahadalia juga mengungkapkan doktrin dasar HMI tentang keislaman keindonesiaan, muarahnya adalah kesejahteraan.

"Kita harus mampu memberikan yang terbaik untuk negara sesuai dengan tujuan dasar lahirnya HMI tentang ke-Indonesia-an dan ke-Islam-an. Tujuannya adalah kesejahteraan," katanya.

Kepala BKPM menegaskan bahwa negara tidak pernah membedakan perlakuan asal negara investasi yang akan menjalankan usahanya di Indonesia, selama memenuhi peraturan yang berlaku di Indonesia.

Kepala BKPM menepis soal kabar miring kalau negara berpihak pada negara tertentu sebagai investor, sebagai kader HMI Bahlil masih memegang teguh sikap independensi yang pernah didapat dari HMI.

"Jadi ngga ada itu kalau dibilang bahwa kita berpihak. Independensi saya masih ada. Yang bisa perintah saya cuma dua, yaitu Undang-Undang dan Presiden. Yang lain menyesuaikan untuk kita berdiskusi," katanya.

Kepala BKPM juga mantan Bendum PB HMI ini menyampaikan jika kader HMI menjadi pengusaha bisa menciptakan lapangan kerja, secara tidak langsung bisa menjadi sumber pemasukan bagi negara.***

Editor: Achmad Sayuti Majid


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah