Memang para penulisnya diperbolehkan mengirim berita dengan bahasa asing dan akan diterjemahkan redaksi ke bahasa Melayu.
Namun, Poetri Hindia kemudian mati dikarenakan Tirto Adhi Soerjo pemilik media perempuan itu, diproses ke meja hijau karena tulisan-tulisannya yang kerapkali menyerang pejabat-pejabat kolonial dan pejabat pribumi.
Tirto Adhi Soerjo pun di asingkan ke wailayah yang jauh yakni Maluku.
Surat Kabar Poetri Hindia, Medan Prijaji pun berhenti, Tirto Adhi Soerjo wafat pada 7 Desember 1918.***(Kiki-Serangnews.Pikiran-rakyat.com)